KISAH HIJRAHNYA NABI MUHAMMAD SAW. DARI MEKAH KE MADINAH

oleh | Jul 20, 2023 | Inspirasi

Seperti yang dilansir dari laman inews.id, kisah hijrah Nabi
Muhammad saw. ini penuh dengan tantangan. Hijrah dilakukan karena dakwah yang
dilakukan Nabi Muhammad saw. kepada kaum Quraisy terus mendapat penolakan,
serangan, hingga makar pembunuhan. Mereka semakin membenci ajakan Rasulullah saw.
untuk beriman kepada Allah Swt.

Allah Swt. pun menyuruh Rasulullah saw. untuk hijrah. Maka
Nabi Muhammad saw. pun melaksanakan Hijrah ke Madinah bersama sahabatnya. Namun,
rencana hijrah Nabi Muhammad saw. didengar oleh kafir Quraisy. Kaum Quraisy pun
akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad saw.

Kafir Quraisy khawatir Islam akan berkembang di Yatsrib/Madinah.
Mereka menyuruh  para pemuda untuk
mengepung rumah Nabi Muhammad saw. karena khawatir akan lari.

Baca Juga: Mengenal 9 Pedang Rasulullah

Pada malam hari, Rasulullah saw. meminta sepupunya Ali bin
Abi Thalib r.a. supaya memakai selimut Rasulullah saw. dan berbaring di tempat
tidurnya.  Atas izin Allah Swt., Nabi
Muhammad saw. berhasil keluar dari rumahnya dengan selamat meski sudah
dikepung. Para pemuda kafir Quraisy tak melihat Nabi saw. keluar dari pintu
depan yang sudah mereka jaga.

Menjelang larut malam, Nabi Muhammad saw. menuju ke rumah
Abu Bakar r.a. dan mengajaknya hijrah. Nabi saw. dan Abu Bakar r.a. kemudian
keluar dari jendela pintu belakang dan terus bertolak ke arah selatan menuju
Gua Tsur.  Jalan yang ditempuh oleh
mereka adalah jalan yang tidak mungkin dilewati manusia. Hal ini dilakukan
supaya para pemuda Quraisy yang mengejar tidak menyangka mereka melalui jalan
itu.

Ketika kondisi sudah aman, Nabi saw. dan Abu Bakar r.a. lalu
berangkat dan melanjutkan perjalanan dengan perbekalan yang diberikan oleh
putrinya. Supaya aman dalam perjalanan, Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar r.a. mengambil
jalan yang tidak pernah dilalui manusia. Abdullah bin Uraiqit dari Banu Du’il
diminta sebagai penunjuk jalan. Keduanya membawa Nabi Muhammad saw. dan Abu
Bakar r.a. dengan hati-hati sekali ke arah selatan. Kemudian perjalanan pun
berlanjut menuju Tihama di dekat pantai Laut Merah.

Baca Juga: Meneladani Cara Makan Rasulullah

Selama tujuh hari terus-menerus Nabi Muhammad saw. dan Abu
Bakar r.a. berjalan. Nabi saw.dan Abu Bakar r.a. hanya beristirahat di bawah
panas membara musim kemarau dan berjalan lagi sepanjang malam mengarungi lautan
padang pasir. Hanya karena adanya ketenangan hati kepada Allah swt. membuat
hati dan perasaan mereka terasa lebih aman. Mereka selalu yakin bahwa Allah
Swt. akan selalu bersama mereka.

Di tengah perjalanan menuju Madinah, Rasulullah saw. pun
singgah di Quba, sebuah desa yang terletak dua mil di selatan Madinah. Di sana
beliau membangun sebuah masjid.  Masjid
ini menjadi masjid pertama dalam sejarah Islam. Beliau singgah di sana selama
empat hari untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke Madinah. 

Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar r.a. tiba di Madinah.
Kedatangan beliau telah dinanti-nanti masyarakat Madinah. Pada hari kedatangan
Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar r.a, masyarakat Madinah sudah menunggu di
jalan yang akan dilalui Nabi Muhammad saw. Genderang pun gemuruh diselingi
nyanyian yang sengaja digubah untuk keperluan penyambutan itu.

Baca Juga: Beginilah Tahajudnya Rasulullah saw.

Setelah sampai di Madinah, Nabi Muhammad saw. mulai membuat
program kerja dan melaksanakannya yaitu membangun masjid, mempersaudarakan
antara Muhajiriin dan Anshar, dan membuat perjanjian dengan penduduk Madinah.

Itulah kisah hijrah Nabi Muhammad saw. dari Mekah ke
Madinah. Hijrah yang dilakukan Rasulullah saw. tak hanya perpindahan fisik
saja. Namun, lebih dari itu, yakni membangun peraban Islam yang mulia.

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
46
+1
3
+1
5
+1
5
+1
9
+1
3
+1
6