Masjid merupakan tempat beribadah umat Islam. Di dalam
masjid, umat Islam bisa salat berjemaah, mengkaji ilmu agama, hingga mengadakan
kegiatan sosial. Oleh karena itu, masjid menjadi tempat yang mulia karena di
dalamnya banyak kegiatan yang mengandung nilai kebaikan.
Sehingga tak heran jika membangun masjid memiliki keutamaan
yang istimewa. Salah satu keutamaannya yakni Allah Swt. akan memberikan rumah
di surga bagi mereka yang mendirikan masjid.
“Siapa yang
membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur
atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di
surga.” (H.R. Ibnu Majah).
Baca Juga: Keistimewaan Wakaf Al-Qur’an
Sayangnya membangun masjid memang membutuhkan dana yang
tidak sedikit. Termasuk pengadaan perlengkapan untuk menunjang aktivitas ibadah
pun juga memerlukan biaya yang juga tak sedikit. Oleh karena itu, perlu ada
sumbangsih dari umat muslim untuk bisa membangun masjid dan memakmurkannya
dengan kegiatan yang positif serta bernilai kebaikan.
Tak hanya mendapatkan rumah di surga, orang yang berinfak dan
membantu pembangunan masjid atau membantu pengadaan perlengkapan ibadah di
masjid, maka akan mendapatkan keutamaan-keutamaan lainnya.
Apa saja keutamannya? Berikut penjelasannya!
1. Mendapatkan pahala jariyah yang mengalir
Meskipun misalnya
telah meninggal dunia, orang yang berinfak membantu pembangunan masjid atau
perlengkapan penunjang ibadah di masjid seperti: sejadah, mukena, Al-Qur’an,
dan lain sebagainya, maka ia akan mendapatkan pahala jariyah yang terus mengalir
selama masjid dan perlengkapan itu masih digunakan. Inilah yang dinamakan
sebagai wakaf.
Rasulullah saw. pernah bersabda, “Pahala amalan dan kebaikan yang bakal menghampiri seorang mukmin
sepeninggalnya–beliau menyebutkan di antaranya, (yakni) mushaf yang ia
tinggalkan, masjid yang ia bangun, rumah untuk orang yang dalam perjalanan yang
ia bangun, sungai yang ia alirkan, atau sedekah yang ia keluarkan dari hartanya
di kala sehat dan hidupnya, maka ia akan menghampirinya sepeninggalnya.”
(H.R. Ibnu Majah).
Baca Juga: Mengenal Wkaf Lebih Dekat
2. Termasuk golongan orang yang beriman
“Hanya yang
memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S.
At-Taubah: 18).
3. Mendapatkan pahala yang berlipat ganda
“Perumpamaan (nafkah
yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Q.S.
Al-Baqarah: 261).
4. Mendapatkan naungan di akhirat
“Setiap orang berada
di bawah naungan sedekahnya (pada hari Kiamat) hingga diputuskan di antara
manusia atau ia berkata, ‘Ditetapkan hukuman di antara manusia.’ Yazid berkata,
‘Abul Khair tidak pernah melewati satu hari pun melainkan ia bersedekah padanya
dengan sesuatu, walaupun hanya sepotong kue atau bawang merah atau seperti ini.’”
(H.R. Al-Baihaqi, Al-Hakim, dan Ibnu Khuzaimah).
Baca Juga: Keutamaan Sedekah Sumur dan Memberi Minum Air
Mari Berinfak untuk
Masjid Melalui Rumah Zakat
Sahabat, yuk ikut berkontribusi memakmurkan masjid dengan
turut serta berinfak untuk pembangunan musala. Ada musala di Kp. Tegal Tengah,
Dusun Karangjaya, Desa Karangjaya, Kec. Gegerbitung, Kab Sukabumi, Jawa Barat
yang kondisinya sudah sangat perlu untuk direhab.
Untuk info lengkap seputar musala dan tata cara infak, bisa
klik: Infak untuk musala Tegal Tengah, Kab. Sukabumi