Sahabat, keadaan bahagia dan sedih memang begitu dinamis.
Pagi bahagia, malamnya bisa bersedih. Memang begitulah kondisi manusia,
kehidupannya bagaikan roda yang bergulir. Posisi bisa di atas dengan segala
kebahagiaan dan kenikmatan, kadang kala posisi pun di bawah dengan kondisi yang
menyedihkan serta penuh air mata.
Ya, kehidupan ini memang terkadang tidak bisa diterka. Senang
dan duka menghampiri silih berganti. Sehingga memang pantas memberi predikat
bahwa dunia ini adalah semu. Semua tidak abadi. Baik kesenangan atau kesedihannya.
Sahabat, yakinilah bahwa kelak kita akan meninggalkan dunia
yang semu ini dan berangkat menuju dunia yang kekal nan hakiki. Dunia yang
abadi itu bernama akhirat. Di sanalah kita akan memilih dua kondisi kehidupan.
Ada yang hidup dengan kenikmatan dan penuh kesenangan di dalam surga. Namun,
ada pula yang hidup dalam kesengsaraan di neraka yang panasnya sungguh
mengerikan. Semua kondisi tersebut kembali pada amal selama di dunia dan
tentunya keridaan Allah Azza wa Jalla.
Baca Juga: Bahagianya Menyandarkan Hidup kepada Allah
Dunia Adalah Tempat
Penuh Ujian
Setiap manusia pasti mengalami ujian yang berbeda-beda. Ada
yang diuji perihal kesehatannya. Ada pula yang diuji dalam hal ekonomi,
keluarga, lingkungan, hingga di dunia pekerjaan. Allah Swt. memberikan ujian
kepada kita sejatinya untuk menilai diri kita. Apakah kita mampu melewati
setiap masalah yang ada dengan sabar serta tawakal? Ataukah sebaliknya? Kita
menggerutu dan berbuat hal yang nista?
Sahabat, dunia ini adalah sumbernya berbagai ujian
kehidupan. Setelah melewati satu ujian, maka bersiaplah untuk menghadapi ujian
selanjutnya. Setiap kita melewati satu level kehidupan, maka bersiagalah untuk
menjajaki level selanjutnya yang bisa saja lebih berat dan menguras air mata.
Jadi, sandarkanlah setiap ikhtiar dan doa kepada Allah Swt.
Hanya Dia-lah yang mampu menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan kita.
Dia yang memberi ujian hidup kepada kita, maka kita kembalikan lagi
penyelesaiannya kepada-Nya. Lakukan cara yang disukai-Nya untuk menyelesaikan
setiap ujian kehidupan. Satu hal yang pasti, yakinilah bahwa Allah Swt. tidak
akan memberikan ujian melebihi batas kemampuan kita.
“Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari
(kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang
diperbuatnya …” (Q.S. Al-Baqarah: 286).
Baca Juga: Zakat Bikin Bahagia
Berdoalah Ketika
Mendapat Ujian
Sahabat, berdoalah kepada Allah Azza wa Jalla agar kita diteguhkan dalam setiap ujian kehidupan.
Mengadulah dengan syahdu kepada-Nya agar diberi kelancaran dan kemudahan. Berdoalah
seperti doa yang diajarkan Allah Azza wa Jalla dalam surah Al-Baqarah ayat 286
berikut ini:
“Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah
kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka
tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
Ketahuilah Sahabat, bahwa Allah Swt. sangat menyukai hamba-Nya
yang bersujud memohon petunjuk ketika dilanda kegetiran hidup. Allah Swt. rindu
kepada sujud-sujud kita, rindu pada doa-doa kita Mungkin itulah mengapa Allah
Swt. memberikan kita ujian demi ujian.
Sahabat, jika suatu saat kesedihan melanda, ingatlah selalu
bahwa Allah Swt. selalu bersama kita. Allah Swt. pun akan berada di dekat kita
baik susah ataupun senang. Teruslah mengingat Allah Swt., maka Allah Swt. pun
akan mengingat kita. Dan yakinlah setelah kesulitan melanda, maka kemudahan
akan datang selanjutnya. Bersabarlah dan tetap bersyukur.
“Maka ingatlah
kepada-Ku niscaya Aku akan ingat (pula) kepadamu.” (Q.S. Al-Baqarah: 152).
“Laa tahzan, Innallah
Ma‘ana. Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (Q.S.
At-Taubah: 40).