Melihat kehidupan orang lain yang lebih sukses dari kita
kadang-kadang timbul rasa iri dalam hati. Manusiawi? Ya. Sangat manusiawi. Hanya
saja, kita tidak boleh terlena dengan rasa manusiawi itu. Kita tidak boleh
berlama-lama membiarkan hati kita tetap iri hati.
Ketahuilah Sahabat, terlalu fokus memperhatikan kehidupan
orang lain membuat kita lelah dan hilang arah. Bahkan, kita bisa membuat
kehilangan mimpi dan cita-cita yang kita rangkai gara-gara fokus melihat
kehidupan orang lain yang sekilas lebih indah.
Padahal kita akan berakhir pada rasa rendah diri apabila
terlalu fokus dengan hal-hal yang kurang penting seperti memperhatikan
kehidupan orang lain. Karena itu, tahun ini cobalah untuk bersihkan pikiran
kita dari kecemburuan dan rasa iri hati.
Baca Juga: Bolehkah Kurban Kerbau?
“Dan janganlah kamu
iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas
sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka
usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan.
Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.” (Q.S. An-Nisa: 32)
Yakinilah di dalam diri bahwa memang setiap orang itu
memiliki takdir yang berbeda-beda. Ada yang memang sukses dalam hal karir, ada
yang sukses dalam hal pendidikan, dan lain sebagainya. Setiap orang memiliki
kelebihan dan kekurangan. Termasuk bagi mereka yang terlihat sukses di mata
kita, pasti mereka pun memiliki kekurangan yang barang kali kita pun tidak
mengetahuinya.
Kemudian lihat diri kita sendiri. Yang mungkin kita pikir
diri ini banyak kurangnya, banyak lemahnya, atau mungkin tidak sukses, bisa
jadi ada kelebihan yang belum kita gali betul-betul.
Sejatinya, tidak ada manusia yang sempurna. Termasuk kita
juga tidak sempurna. Jadi, cobalah untuk berhenti membandingkan kehidupan kita
dengan kehidupan orang lain. Jika demikian, maka letih dan lelah akan melanda. Itulah
risikonya.
Baca Juga: Inilah Ancaman Bagi Orang yang Mneinggalkan Zakat, Duh Seram!
Iri yang Dibolehkan
Namun, ketahuilah, ternyata ada iri yang diperbolehkan. Seperti
yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari, Imam Tirmidzi, dan Imam Nasa’I berikut ini:
Dari Ibnu Umar r.huma, berkata bahwa Rasulullah Saw.
Bersabda: “Tidak diperbolehkan hasad (iri
hati) kecuali terhadap dua orang: Orang yang dikaruniai Allah (kemampuan
membaca/menghafal Al-Qur’an). Lalu ia membacanya malam dan siang hari, dan
orang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakkannya pada malam dan
siang hari.”
