Setiap umat Islam disunahkan untuk mengikuti shalat ‘Id saat
Hari Raya. baik itu adalah Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha. Shalat di Hari
Raya bahkan termasuk sunah muakkad yang sangat dianjurkan atau ditekankan
karena keutamaannya.
Menurut Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqih Sunnah, untuk waktu
shalat di Hari Raya dimulai saat matahari setinggi kira-kira tiga meter dan
berakhir apabila matahari telah bergeser kea rah barat. Hal tersebut
berdasarkan pada hadits Rasulullah Saw. yang diriwayatkan Ahmad bin Hasan
Al-Banna’ yang diterima dari Jundub ra.,
“Rasulullah Saw.
mengerjakan shalat Idul Fitri bersama kami, saat matahari setinggi kira-kira
dua tombak, dan mengerjakan Shalat idul Adha saat matahari setinggi kira-kira
satu tombak.” (Satu tombak diperkirakan panjangnya 3 meter).
Baca Juga: Sunah-Sunah di Hari Raya
Syaukani berkata, “Ini merupakan hadits terbaik yang
memberikan penjelasan tentang ketentuan shalat di Hari Raya.”
Dari penjelasan hadits di atas dapat disimpulkan, bahwa
shalat Idul Adha disunahkan untuk disegerakan. Sementara pada shalat Idul Fitri
sunahnya ditunda. Ibnu Qudamah mengatakan, “Disunahkannya menyegerakan shalat
Idul Adha agar waktu untuk berqurban lebih banyak dan disunahkan mengundurkan
shalat Idul Fitri agar waktu untuk mengeluarkan zakat fitrah lebih banyak. Setahu
saya tidak ada perselisihan pendapat dalam masalah ini.”
