Menunaikan ibadah haji hanya dikerjakan sekali dalam setahun.
Dalam pelaksanaannya, ada syarat yang
harus terpenuhi agar berhaji dikatakan sah. Seperti yang dilansir dalam buku
Fiqih Sunnah Bab Haji karya Sayyid Sabiq, ada syarat wajib untuk berhaji. Apa sajakah
itu? Ini dia!
1. Islam
Mereka yang beragama di luar agama Islam,
maka dilarang melakukan ibadah haji.
2. Balig
Rasulullah Saw. bersabda, “Catatan pena
(atas perbuatan) digugurkan atas tiga orang: orang yang tidur hingga bangun, anak kecil hingga dewasa, dan orang
yang kehilangan akal hingga sadar.” Sehingga dari hadits tersebut bahwa anak
yang masih kecil dan belum balig tidak sah melakukan ibadah haji.
Baca Juga: 4 Keutamaan Menunaikan Ibadah Haji
3. Berakal
Artinya, orang yang gila atau kurang waras
tidak sah menunaikan ibadah haji.
4. Merdeka
Status merdeka seseorang pun menjadi syarat
wajib berhaji. Maksud merdeka di sini adalah bahwa seseorang tersebut bukanlah
seorang budak. Hal itu karena ibadah haji akan menghabiskan waktu tertentu dan
disyaratkan memiliki kesanggupan. Sementara seorang budak selalu disibukkan
untuk memenuhi dan melayani hak-hak tuannya serta tidak memiliki kesanggupan.
5. Kesanggupan atau mampu
Syarat wajib yang terakhir adalah memiliki
kesanggupan atau mampu. Syarat ini ada dalam Q.S. Ali ‘Imran ayat 97 berikut, “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup melakukan perjalanan ke
Baitullah.”
Baca Juga: Haji, Amalan yang Utama
Memiliki kesanggupan atau mampu ini berarti
seorang muslim itu harus memiliki fisik yang sehat, perjalanan berhajinya aman,
memiliki perbekalan yang memadai untuk menjamin dirinya dan kebutuhan
orang-orang yang dinafkahinya selama ia berhaji, serta ada kendaraan yang dapat
memfasilitasi kepergian dan kepulangannya.
