Setiap manusia dilahirkan dari rahim masing-masing ibunya
dalam keadaan tidak tahu apa-apa dan dalam keadaan telanjang bulat tanpa
sehelai benang pun yang menempel di tubuhnya.
Dari proses tidak tahu apa-apa dari seorang bayi, ia
membutuhkan bantuan orang tuanya layaknya guru untuk berproses dalam setiap
langkah kehidupan selanjutnya.
Begitu pula dengan proses belajar. Dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tahu menjadi mengerti, dari mengerti menjadi paham, dari paham
menjadi bisa, dan dari bisa menjadi amal perbuatan yang bermanfaat bagi banyak
orang.
Baca Juga: Sunah-Sunah dalam Mengerjakan Qiyamul Lail (Bagian 1)
Setelah berilmu pun seseorang wajib membagikan ilmu yang
didapatnya ke setiap orang yang mau belajar dan mau mengambil pelajaran,
sehingga mendapatkan peringatan dari-Nya melalui proses belajar dan mengajar.
“Dan Kami akan
memudahkan bagimu ke jalan kemudahan (mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat),
oleh sebab itu berikanlah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat.” (Q.S.
Al-A’lā (87): 8-9)
Ya, dengan mengapresiasi waktu yang hanya sebentar di dunia
ini serta menghasilkan karya apapun bentuknya dan mengajarkan pesan-pesan
kebenaran dan kesabaran dari Al-Qur’an, berarti kita semua sudah beramal saleh
dan menjadikan kita orang-orang beriman dan beruntung serta banyak mengerjakan
kebajikan, seperti yang diperingatkan Allah dalam surat Al-Asr (masa/waktu).
Baca Juga: Sunah-Sunah dalam Mengerjakan Qiyamul Lail (Bagian 2)
Ciri manusia yang baik, benar, dan bermanfaat adalah “mereka”
yang mempunyai kemampuan untuk membaca dan mengolah berbagai informasi yang
didapatnya dari berbagai sumber bacaan kemudian disaring terlebih dahulu
sebelum membagikannya kepada siapapun dengan menuliskan atau mengajarkannya,
agar semua orang mendapatkan kepahaman yang dalam untuk memaknai hidup dengan
sepenuh arti sebelum ajal menjemput nanti.
Sumber:
hendronoorherbanto.wordpress.com