Menjauhi Malas
Malas bisa diartikan sebagai kondisi kurangnya motivasi untuk
melakukan suatu aktivitas. Malas pun bisa diartikan pula sebagai kondisi
seseorang tidak mau bekerja. Orang yang malas biasanya hanya berdiam diri dan
menghabiskan waktunya dengan sia-sia tanpa produktivitas. Orang yang terlalu
banyak tidur padahal ia tidak sakit bisa juga disebut sebagai orang yang malas.
Sifat malas ini sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Selain
tidak produktif dan hanya menyia-nyiakan waktu, sifat malas pun bisa menjauhkan
diri dari kesuksesan. Bukankah kita ingin hidup sukses dan berhasil? Lalu mengapa
masih malas dan hanya rebahan terus?
Baca Juga: Doa-Doa untuk Meraih Keberkahan Hidup
Oleh karena itu, kita harus bangkit dan mulai berhijrah. Hijrah
dari sifat malas menuju sifat rajin. Hijrah dari sifat berleha-leha menjadi
sifat yang gesit serta bersemangat. Berdoalah agar kita dijauhkan dari sifat malas
dengan doa yang diajarkan Rasulullah saw. berikut ini:
“Allohumma innii
a’uudzubika minal hammi wal hazani wa a’uudzubika minal ‘ajzi walkasali, wa
a’uudzubika minal jubni wa bukhli, wa a’uudzubika min gholabatid-daini wa
qohrirrijaal.”
Artinya: “Ya Allah,
aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan,
kepengecutan dan kekikiran, tindihan utang dan penindasan orang.” (H.R. Bukhari).
Menjauhi Maksiat
Selain malas, kita pun harus menjauhi yang namanya maksiat. Maksiat
sendiri merupakan tindakan melanggar aturan Allah Swt. dan bisa menimbulkan
dosa. Orang yang melakukan maksiat pun memiliki posisi yang berbeda dengan
orang yang berusaha menjauhi maksiat. Allah Swt. berkata dalam firman-Nya dalam
surah Al-Jatsiyah ayat 21, bahwa begitu buruk orang-orang yang bermaksiat itu.
“Apakah
orang-orang yang berbuat kejahatan/maksiat itu menyangka bahwa Kami akan
menjadikan mereka seperti orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu
sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka
itu.”
Imam Hudzaifah mengatakan jika seorang hamba melakukan suatu
maksiat atau perbuatan dosa, maka di dalam hatinya akan tertulis sebuah noda
hitam. Jika ia kembali lagi melakukan perbuatan dosa, maka akan kembali
tertulis di dalam hatinya sebuah noda hitam sampai akhirnya hatinya dipenuhi
noda-noda hitam.
Baca Juga: Efek Nyata Salat Khusyuk dalam Kehidupan
Laits ibn Sa’ad meriwayatkan perkataan dari Hasan Al-Basri, “Sesungguhnya dosa yang bertumpuk-tumpuk
akan membuat hati menjadi buta dan tuli.”
Oleh karena itu, kita harus menjauhi perbuatan maksiat dan
senantiasa berdoa memohon perlindungan kepada Allah Swt. dari maksiat. Ada doa
yang bisa kita panjatkan agar terhindar dari perbuatan maksiat. Berikut doanya:
“Allahumma inna
a’udzubika min munkaraati akhlaaqi wal ‘amaali wal ahwaa.”
Artinya: “Ya Allah,
aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, perbuatan-perbuatan dan dari hawa nafsu
yang mungkar.” (H.R. Tirmidzi).