Ijma para ulama menyampaikan bahwa melakukan iktikaf itu
disyariatkan dalam agama Islam. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari,
Abu Dawud, dan Ibnu Majah, Nabi Muhammad Saw. sendiri melakukan iktikaf saat
bulan Ramadhan selama sepuluh hari, sedangkan pada tahun wafatnya Rasulullah
Saw. menambah waktu beriktikaf hingga dua puluh hari.
Sementara hakikat dari iktikaf sendiri adalah berdiam diri
di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Jika salah satu niat
(berdiam diri di masjid dan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.) tidak
terpenuhi, maka tidak bisa disebut iktikaf.
Jika ingin melakukan iktikaf, ada syarat yang harus
terpenuhi, yakni: harus seorang muslim, mumayyiz
(mampu membedakan yang salah dan betul, serta baik dan buruk), suci dari junub,
suci dari haid, serta suci dari nifas.
Baca Juga: Adab Iktikaf
Dalam melakukan iktikaf, ada hal-hal yang harus diperhatikan
agar iktikaf kita tidak batal atau tidak sah. Oleh karena itu, kita harus
mengetahui hal-hal apa saja yang bisa membatalkan niat iktikaf kita. Beriku kami
lansir dari buku Fiqih Sunah karya Sayid Sabiq:
1. Sengaja keluar dari masjid tanpa suatu keperluan
walau hanya sebentar. Sehingga dengan keluarnya ia dari masjid, maka rukun
iktikaf “diam di masjid” tidak terpenuhi.
2. Murtad,
sebab bertentangan dengan ibadah. Hal tersebut juga dibahas dalam Q.S.
Az-Zumar: 65 “Sungguh, jika engkau
mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu.”
3. Gila
atau mabuk sehingga hilangnya syarat sahnya iktikaf “mumayyiz” yang sudah
disinggung di atas.
4. Haid
5. Nifas
6. Bersanggama.
Hal tersebut ada dalam Q.S. Al Baqarah ayat 187, “Dan janganlah kalian bersanggama dengan mereka ketika kalian
beriktikaf di masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kalian langgar.”
Meski begitu, menyentuh tanpa syahwat diperbolehkan selama beriktikaf. Hal itu
karena Rasulullah Saw. sendiri dulu pernah disisir rambutnya oleh salah seorang
istri Nabi.
Itulah hal-hal yang bisa membatalkan iktikaf dan membuatnya
tidak sah. Di sepuluh hari Ramadhan mari kita beriktikaf dan maksimalkan ibadah
kita. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang beruntung mendapatkan malam
lailatul qadar yang mulia. Aamiin Yaa Rabbana.
Sahabat, mari maksimalkan 10 hari terakhir Ramadhan dengan memperbanyak pula bersedekah. Sedekah yang kita kerjakan dengan ikhlas di bulan Ramadhan, maka akan dibalas dengan pahala yang berlipat-lipat. Sahabat bisa mengikuti tautan ini untuk bersedekah bersama Rumah Zakat.