Setelah menjalankan puasa wajib di bulan Ramadhan, maka
selanjutnya kita bisa mencoba menunaikan puasa sunah. Di bulan Syawal ada puasa
enam hari yang bebas boleh dikerjakan di hari apapun asalkan masih tetap di
bulan Syawal. Ganjaran pahala bagi muslim yang melakukan puasa Syawal adalah
ibarat berpuasa selama setahun penuh. Asalkan ia sebelumnya menjalankan puasa
Ramadhan yang hukumnya wajib.
Selain puasa enam hari di bulan Syawal, ada juga puasa sunah
lainnya yang bisa dikerjakan. Salah satunya adalah puasa tiap hari Senin dan
Kamis serta puasa tiga hari setiap bulan atau dikenal juga sebagai puasa ayamul bidh.
Baca Juga: Puasa Sunah Boleh Dibatalkan? Begini Penjelasan Rasulullah
Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa berpuasa adalah ibadah
yang memiliki keistimewaan dibanding amal ibadah yang lain. Amalan ibadah yang
lain akan kembali kepada manusia itu sendiri yakni 10 kebaikan atau lebih dari
itu. Namun, khusus ibadah puasa, amalan tersebut diperuntukkan untuk Allah Swt.
Sehingga Allah Swt. bebas memberikan pahala sebanyak apapun, bahkan bisa tak
ternilai hitungannya.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap amalan kebaikan yang
dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang
semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),
“Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang
akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan
karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu
kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.
Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau
minyak kasturi.” (H.R. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)
Keistimewaan lainnya dari melakukan ibadah puasa adalah
diberikan pintu Surga khusus bernama Ar Rayyan bagi mereka yang rajin
menjalankan puasa baik wajib atau sunah. Jadi, yuk kita tambah amal puasa sunah
kita dengan belajar menunaikannya setahap demi setahap. Misalnya mengerjakan
puasa Senin Kamis atau puasa tiga hari setiap bulan (ayamul bidh).
Baca Juga: Doa Agar Bisa Istiqomah Dalam Ketaatan
1. Puasa Senin
Kamis
Puasa sunah ini sering dikerjakan oleh Rasulullah Saw.
Alasan Rasulullah Saw. mengapa sering mengerjakan puasa Senin Kamis ada dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad sahih berikut ini:
“Sesungguhnya,
seluruh amal perbuatan dipaparkan setiap hari Senin dan Kamis. Maka Allah
mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin kecuali dua orang yang sedang
bermusuhan. Allah berfirman, ‘Tangguhkanlah dua orang itu.’”
Dalam hadits yang lain yang diriwayatkan oleh Muslim
berbunyi, “Nabi Saw. ditanya mengenai
puasa hari Senin, maka beliau menjawab, ‘Itu adalah hari kelahiranku dan wahyu
diturunkan kepadaku.’”
2. Puasa tiga
hari setiap bulan (ayamul bidh)
Abu Dzar Al-Ghifari menceritakan, “Rasulullah Saw. menyuruh kami berpuasa tiga hari setiap bulan, yaitu
di hari-hari putih: tanggal 13, 14, 15. Beliau bersabda, “Berpuasa di tiga hari
itu sama seperti berpuasa sepanjang waktu.” (H.R. Nasa’i)