Sakit merupakan salah satu bentuk ujian yang diberikan oleh
Allah Swt. kepada kita. Melalui sakit, Allah Swt. akan menilai apakah kita mau
bersabar atau tidak. Melalui sakit pun Allah Swt. akan melihat apakah kita
semakin taat dan beriman kepada-Nya, atau malah kita kian menjauh dan mendekati
hal-hal berbau syirik.
Padahal sejatinya, ujian sakit yang diberikan oleh Allah
Swt. kepada kita adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah Swt. Nabi saw.
bersabda:
“Tidak satu musibah
pun yang menimpa diri seorang muslim, baik berupa lelah, sakit, gundah, sedih,
bingung, gangguan, bahkan duri yang mesusuk, kecuali Allah menghapuskan
kesalahan-kesalahannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Salat Bagi Orang yang Sakit
Ibnu Mas’ud meriwayatkan, “Aku mendatangi Rasulullah saw. Saat itu, beliau sedang menderita
demam. Aku berkata kepadanya, ‘Ya Rasulullah, panas badanmu sangat tinggi.’
Beliau bersabda, ‘Betul. Aku menderita demam, dua kali lipat yang diderita oleh
kalian.’ Aku bertanya, ‘Apakah karena engkau diberi pahala dua kali lipat?’
Beliau menjawab, ‘Betul.’ Kemudian beliau bersabda, ‘Tidaklah seorang muslim
ditimpa penderitaan, berupa sakit atau yang lain, kecuali kesalahannya dihapus
oleh Allah, seperti pohon yang merontokkan daunnya.’” (H.R. Bukhari)
Masyaallah, rupanya sakit yang mendera kita adalah cara
Allah Swt. untuk mengikis dosa-dosa yang telah kita perbuat. Sehingga tugas
kita ketika sakit adalah sabar dan tabah. Sabar di sini bukan berarti pasrah
tanpa berusaha apa-apa, akan tetapi sabar itu berarti tetap berikhtiar untuk
meraih kesembuhan.
Dari Syu’aib bin Sunan bahwa Nabi saw. bersabda, “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin
itu. Semuanya (keadaannya) baik dan itu hanya dimiliki oleh seorang mukmin,
jika ia mendapat kegembiraan, ia bersyukur dan itu baik baginya; dan jika
ditimpa musibah, ia bersabar dan itu baik baginya.” (H.R. Muslim).
Doa Nabi saw. untuk
Orang yang Sedang Sakit
Ada banyak doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw. untuk
orang yang tengah diuji sakit. Berikut doa-doanya seperti yang dilansir dari
buku Fiqih Sunah jilid 2 karya Sayyid Sabiq:
1. Dari
Aisyah, Nabi saw. menjenguk keluarganya. Beliau menyentuh dengan tangannya, dan
mengucapkan, “Allahumma rabbannaasi
adzhibil ba’sa isyfihi antas syafi laa syifaa’a illa syifaauka syifaa’an laa
yughadiru saqaman.”
Artinya: “Ya Allah Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit,
sembuhkanlah sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha menyembuhkan, tidak ada
kesembuhan melainkan dari kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan
rasa sakit.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Keutamaan Menjenguk Orang Sakit
2. Dari
Utsman bin Abul Ash bahwa ia pernah mengadukan rasa sakit yang dideritanya
kepada Rasulullah saw. lalu, Rasul saw. bersabda, “Letakkan tanganmu pada tubuh yang terasa sakit dan ucapkanlah, ‘Bismillahi,
tiga kali. Lalu ucapkanlah sebanyak tujuh kali, ‘A’udzubillahi wa qudrotihi min
syarri ma ajidu wa uhadziru.’”
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dengan kemuliaan dan kekuasaan-Nya
dari segala keburukan yang kudapatkan dan kukhawatirkan.” (H.R. Muslim).
3. Ibnu
Abbas meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa menjenguk orang sakit yang belum datang ajalnya lalu ia
mengucapkan tujuh kali, ‘As alullaahal ‘azhiim rabbal ‘arsyil ‘azhiim an
yasyfiyaka.’ Maka Allah pasti menyembuhkan orang yang sakit itu dari
penyakitnya.” (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Artinya: “Aku
memohon kepada Allah Yang Maha Besar, Tuhan yang memiliki Arsy yang agung, agar
menyembuhkanku.”
