CARA MENJADI SAHABAT UNTUK ANAK (BAGIAN 2)

oleh | Jul 21, 2023 | Inspirasi

Anak adalah permata hati. Hadirnya dalam keluarga menjadi
pelengkap dan penyempurna. Sedari bayi hingga mereka sebelum menginjak usia
remaja, anak cenderung lebih dekat dengan orangtuanya. Sayangnya, ketika anak
menginjak usia remaja, banyak anak yang merasa asing dengan orangtuanya sendiri.
Pelan-pelan anak menjauh dari orangtuanya karena orangtua dianggap anak sudah
tidak menyenangkan lagi. Anak pun akhirnya cenderung bergaul dengan teman-teman
sebayanya.

Agar anak tetap dekat dengan orangtuanya, perlu trik khusus
yang harus diaplikasikan oleh orangtua. Di tulisan bagian pertama, sudah
dibahas empat poin tips cara menjadi sahabat untuk anak. Untuk membaca bagian
pertama, bisa klik: BAGIAN 1.

Nah, di bagian kedua ini redaksi akan membahas sisa poinnya.
Selamat membaca dan terinspirasi ya!

5. Ceritakan tentang
masa lalu anak

Mengutip Raising Healthy Teens, anak menyukai cerita tentang
dirinya. Pasalnya, memasuki usia remaja anak mengalami masa aktualisasi diri.
Ia ingin dirinya memiliki arti dalam lingkungan sekitarnya. Ceritakanlah
hal-hal menarik tentang anak di masa lalu, seperti tingkahnya yang lucu di saat
balita atau kejadian seru yang pernah Anda berdua alami. Dengan begitu, ia akan menyadari bahwa Anda adalah sosok
yang selama ini dekat dengannya. Langkah ini dinilai efektif sebagai cara
menjadi sahabat untuk anak.

Baca Juga: Mensyukuri Anugerah Anak Perempuan

6. Dukung ambisinya

Mariam Arain dari Saint James School of Medicine menyatakan
bahwa seiring perkembangan otak yang semakin menuju kedewasaan, anak mulai menguasai
keterampilan tertentu. Biasanya, anak akan mahir terhadap suatu kegiatan dan
menjadikan hal itu sebagai ambisinya.

Anak yang pandai bernyanyi berambisi menjadi penyanyi, yang
pandai pelajaran sains berambisi menjadi ilmuwan, dan sebagainya. Meskipun
tidak semua ambisi itu sesuai harapan Anda, tetapi sebaiknya Anda tidak
menunjukkan ketidaksetujuan. Ketidaksetujuan hanya akan membuat ia kecewa dan merasa
berjarak dengan Anda. Selama ambisi itu positif, dukunglah ia dengan sepenuh
hati.

7. Hargai hasil
kerjanya

Melansir Child Mind Institute, anak mungkin tampak tidak
peduli terhadap pendapat orangtuanya, padahal sebenarnya ia sangat menginginkan
pengakuan dari Anda.

Salah satu cara menjadi sahabat untuk anak adalah dengan
memujinya jika ia memperoleh pencapaian tertentu, baik pencapaian di sekolah
maupun di luar sekolah. Meskipun hasil kerjanya mungkin biasa-biasa saja,
tetapi pujian Anda akan membuatnya istimewa. Selain itu, pastikan Anda memujinya dengan tulus karena ia
sudah cukup cerdas untuk membedakan ketulusan dan kepura-puraan Anda.

8. Mengerjakan proyek
sederhana bersama-sama

Cara lain yang bisa Anda coba untuk menjadi sahabat anak
adalah dengan mengerjakan proyek sederhana, misalnya belajar merajut bersama
untuk anak perempuan atau memancing untuk anak laki-laki.

Pilihlah kegiatan yang perlu dikerjakan dalam durasi waktu
yang cukup lama agar Anda punya banyak waktu untuk berinteraksi dengan anak. Sambil
bekerja, Anda bisa mengobrol dan membahas hal-hal yang ringan.

Anda tidak perlu memperoleh hasil yang luar biasa dari
proyek tersebut, seperti tidak mendapatkan banyak ikan saat memancing atau
hasil rajutan berantakan. Itu bukanlah masalah karena tujuan Anda adalah mengakrabkan
diri dan menjadi teman untuk anak, malah Anda dan anak bisa tertawa bersama
melihat hasil kerja yang buruk itu.

9. Ajak temannya
berkunjung ke rumah

Seperti yang dijelaskan di awal, memasuki usia remaja,
kedekatan orangtua dengan anak cenderung menurun sedangkan kedekatan anak
dengan teman sebaya cenderung meningkat.

Oleh karena itu, agar Anda bisa menjadi sahabat untuk anak,
bersahabatlah pula dengan teman anak. Ajaklah mereka untuk berkunjung ke rumah.
Bila perlu, biarkan teman-temannya menginap selama satu atau dua malam.

Bersahabat dengan teman anak memberikan peluang untuk Anda
lebih mengenali dunia pertemanan si kecil. Selain itu, sifat-sifatnya yang
mungkin tidak Anda ketahui dapat lebih terlihat saat bersama teman-temannya.

Baca Juga: Cara Mengajari Anak Mengelola Uang

10. Usahakan tetap
melakukan kontak fisik

Beranjak remaja, anak mungkin sudah merasa risih saat Anda
peluk atau cium. Meski begitu, Anda tetap perlu menjalin kontak fisik dengan
anak. Melansir Family Institute, sentuhan fisik dapat memperkuat
hubungan dalam keluarga. Dengan sentuhan, seseorang akan merasa lebih akrab,
dipahami, diterima, dan diperhatikan. Selain itu, menurut studi pada jurnal The American
Psychologist, sentuhan dapat menurunkan hormon kortisol sehingga anak dapat
terhindar dari stres.

Tidak harus dengan peluk atau cium, kok. Sebagai gantinya,
Anda bisa menepuk pundak si kecil, mengelus punggung, mengusap kepala, atau
mengacak rambutnya. Ini akan mempertahankan kedekatan Anda dan merupakan cara
efektif untuk menjadi sahabat anak.

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0