Tidur merupakan karunia sekaligus nikmat yang diberikan
Allah kepada umat manusia. Tanpa tidur betapa lelahnya fisik akan terasa.
Ibarat mesin, jika tubuh tidak diistirahatkan (dengan tidur), maka tubuh pun cepat
atau lambat akan rusak. Sehingga memang fitrahnya manusia butuh tidur untuk
mengistirahatkan semua organ tubuh.
“Dan adalah karena
rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada
malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari) dan
agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (Q.S Al-Qashash: 73)
Dalam Islam, urusan tidur sudah diatur sedemikian rupa. Mengatur
perihal tidur ini merupakan bentuk kasih sayang kepada kaum muslimin. Selalu
ada hikmah dan pembelajaran yang bisa dipetik dalam setiap aturan dalam agama
Islam. Tinggal bagaimana kita mau mencari tahu dan berpikir.
Baca Juga: Hukum Qurban Bergilir Antar Anggota Keluarga
Berikut adab-adab muslin tidur seperti yang dirangkum dari
buku Minhajul Muslim karya Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairy:
1. Tidak bergadang
Tidak baik bagi seorang muslim untuk
bergadang atau mengakhirkan tidur setelah salat Isya. Kecuali memang ada
hal-hal yang sangat penting. Misalnya: mendiskusikan ilmu, berbincang hal yang
penting dan bermanfaat dengan tamu atau keluarga.
“Abu
Barzah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. tidak menyukai tidur sebelum
salat Isya dan mengobrol sesudahnya.” (H.R. Bukhari dan Tirmidzi).
2. Tidur dalam keadaan berwudu
Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah
Saw. kepada Al-Bara’ bin Azib, “Apabila
engkau hendak tidur, maka berwudulah seperti wudumu untuk salat.” (H.R. Bukhari
dan Abu Dawud).
3. Tidur menghap ke sebelah kanan dan
berbantal tangan kanan
Hal ini merupakan adab sekaligus kebiasaan
yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Apabila misal setelah tidur menghadap ke
sebelah kanan, diperbolehkan untuk berganti posisi ke bagian kiri.
“Apabila
engkau hendak tidur, maka berwudulah seperti wudunya untuk salat, lalu tidurlah
pada pasisi sebelah kanan.” (H.R. Bukhari).
“Apabila
engkau hendak tidur dan dalam keadaan suci (dari hadats), maka jadikanlah
tangan kananmu sebagai bantal.” (H.R. Abu Dawud).
Baca Juga: Mewaspadai Penghambat Rezeki
4. Tidak tidur tengkurap
Tidur dengan posisi tengkurap ini tidak
boleh dilakukan meskipun saat tidur siang atau malam hari. Bahwasanya Nabi Saw.
pernah bersabda, “Sesungguhnya, itu
(posisi tidur telungkup) posisi berbaringnya penghuni neraka.” Dan “Sesungguhnya, itu posisi berbaring yang
tidak disukai Allah.” (H.R. Al-Hakim di dalam Al-Mustadrak)
(Bersambung ke bagian 2)