BAHAGIANYA MENYANDARKAN HIDUP KEPADA ALLAH

oleh | Jun 16, 2023 | Inspirasi

Manusia yang masih hidup di dunia pasti mengalami rupa-rupa
kejadian. Entah itu kejadian bahagia, kejadian sedih, kejadian yang
mengecewakan, hingga kejadian yang mengesalkan. Kehidupan pun berjalan dengan
banyak warna. Ada suka dan bahagia dengan warnanya yang cerah. Hingga ada duka
dan air mata dengan warnanya yang kelabu.

Termasuk di dalamnya berjumpa pula dengan banyak jenis
manusia. Ada manusia yang akhlaknya baik sehingga membuat hati nyaman. Ada pula
manusia yang akhlaknya buruk yang membuat hati teriris dan terluka.

Hidup di dunia pun diuji dengan berbagai masalah. Mulai dari
masalah keuangan, masalah kesehatan, masalah dengan keluarga, masalah dengan
teman, masalah di tempat kerja, dan macam-macam masalah lainnya. Masalah-masalah
itu sebagai ujian bagi manusia. Apakah manusia bisa melaluinya dengan ketakwaan
atau malah menyelesaikannya dengan kemaksiatan.

Baca Juga: 3 Amal Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir

“Dan sungguh akan Kami
berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar.” (Q.S. Al-Baqarah: 155)

Hanya orang-orang yang sabar dalam menyelesaikan masalahnya dan
yang mengerjakan salat yang akan mendapatkan kabar gembira dan dibersamai oleh
Allah Swt.

“Hai orang-orang yang
beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah
bersama orang-orang yang sabar” (Q.S. Al Baqarah: 153).

Hidup tenang dengan
bersandar pada Allah

Bagaimana pun kondisi kehidupan yang kita alami, sandarkanlah
hanya kepada Allah Swt. Sikap ini merupakan adab yang baik kepada Rabb-Nya. Bukan
manusia yang beradab jika memilih lari dari Sang Pencipta dan malah bersandar
pada makhluk ciptaan-Nya.

Ketahuilah bahwa bersandar pada manusia hanya akan berakhir
dengan kekecewaan. Tiada kekuasaan yang mampu mengalahkan kekuasaan-Nya. Tiada yang
mampu melindungi dan menyelesaikan segala urusan kecuali Dia yang Maha Kuasa. Lalu,
mengapa harus lari dari-Nya dan memilih berlabuh di tempat yang salah?

“… Tidak satu pun
makhluk bergerak (bernyawa) melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya
(menguasainya).” (Q.S. Hud: 56)

Baca Juga: Inilah Ganjaran Bagi Orang yang Dermawan dan Murah Hati

Mengapa kita harus berletih-letih mencari sandaran
selain-Nya? Mengapa kita harus bersusah payah bersandar pada manusia
ciptaan-Nya yang lemah dan sering kali tidak berdaya? Padahal, segala urusan
kita telah dipegang teguh oleh-Nya. Tiada yang mampu lepas dari kendali-Nya. Lalu,
mengapa tak kembalikan saja segala urusan, harapan, keluh kesah, dan segala
rasa yang berkecamuk di hati kepada-Nya?

“Maka segeralah
kembali kepada (menaati) Allah. Sungguh, aku seorang pemberi peringatan yang
jelas dari Allah untukmu.” (Q.S. Adz-Dzariyat: 50)

Bersandarlah kepada Allah. Curahkan semua kepada-Nya. Kembalilah
kepada Sang Rabb Pemilik Alam Semesta. Biarkan raga dan jiwa memilih berlabuh
kepada pusat segala muara, Allah Azza Wa Jalla.

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0