Dalam mengerjakan sesuatu kita harus mengiringinya dengan
niat yang tulus serta ikhlas untuk mengharap rida Allah Swt. Niat sendiri
merupakan keinginan yang muncul dari dalam hati untuk melakukan suatu tindakan.
Sayangnya, tidak semua orang mengerjakan sesuatu diniatkan
untuk penciptanya. Padahal, kelak setiap manusia akan dibangkitkan Allah Azza
wa Jalla sesuai dengan niatnya. Hal tersebut yang dijelaskan dalam hadits
riwayat Bukhari dan Muslim berikut ini:
“… Mereka semuanya
akan dibenamkan dari yang pertama sampai yang terakhir, kemudian nantinya
mereka akan dibangkitkan sesuai dengan niat mereka.”
Niat Selain untuk
Allah Akan Rugi
Sehingga, sejujurnya akan sangat rugi apabila hidup kita
tidak diniatkan untuk mencari rida-Nya. Padahal, Allah Swt. tidak menciptakan
kita untuk bersenda gurau semata, melainkan ada tujuan yang lebih mulia, yakni
beribadah.
“Dan tidaklah Aku
menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Q.S.
Adz-Dzariyat: 56).
Baca Juga: Mengapa Hukuman Homoseksual Begitu Berat?
Perintah Al-Qur’an tersebut seharusnya menjadi landasan kita
dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Sehingga kelak setiap hembusan napas dan
seluruh aktivitas kita pun akan bernilai ibadah di sisi-Nya. Kita makan
bernilai ibadah. Minum juga ibadah. Mandi, berpakaian, pergi kerja, pergi
sekolah, mengasuh anak di rumah, hingga hal sederhana semisal menyisir rambut
pun bisa bernilai ibadah jika mengawalinya dengan basmallah.
Sehingga akan sangat rugi jika kita menjalani kehidupan
hanya untuk ambisi duniawi semata. Kita akan merugi jika hidup di dunia hanya
mengejar gengsi dan apresiasi dari manusia lainnya. Padahal, kelak manusia akan
dibangkitkan sesuai dengan niatnya. Tentu akan sangat malu sekaligus celaka
apabila kita dibangkitkan Allah Swt. di hari akhir nanti dengan niat selain
dari-Nya.
Hati-Hati Niat
Ternoda
Sahabat, berhati-hatilah dengan niat. Selalu cek niat kita
di awal, di tengah, dan di akhir aktivitas apapun. Jangan sampai terselip niat kita
ternoda karena riya. Riya merupakan bentuk syirik kecil yang dibenci Allah Azza wa Jalla. Riya pun juga merupakan perbuatan
yang paling dikhawatirkan Rasulullah saw. pada setiap manusia. Akibat riya amal
ibadah akan hangus tak bernilai di hadapan Allah Swt.
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian
adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik kecil
wahai Rasulullah saw.?” Beliau menjawab, “Riya! Dan Allah akan
berkata pada hari kiamat, terhadap mereka-meeka yang riya, pergilah kalian
kepada orang-orang yang dahulu di dunia kalian riya, apakah kalian mendapatkan
ganjaran dari mereka?” (H.R. Ahmad).
Baca Juga: Mendapatkan Kekayaan Secara Haram
Kembalikan Niat pada
Tempatnya
Setiap ada godaan niat yang melintas untuk mencari pujian
manusia, maka kembalikan niat pada tempatnya kembali. Ketika hidup ini
terlampaui sibuk mengejar pencapaian dunia tanpa bertujuan untuk ibadah, maka
cepatlah benahi kembali. Bersegeralah memperbaharui niat saat melakukan
pekerjaan. Niat sebelum kegiatan, niat saat melakukan kegiatan, dan niat
setelah melakukan kegiatan.
Berhati-hatilah dengan bujukan setan yang selalu mengacaukan
niat kita. Memohonlah perlindungan kepada Allah Azza wa Jalla dengan istigfar dan ta’awudz ketika niat selain untuk-Nya melintas dalam pikiran.
Semoga Allah Swt. selalu melindungi kita dan menerima amal kebaikan kita selama
hidup di dunia ini. Aamiin.