ADAB SAFAR YANG PERLU DIKETAHUI SETIAP MUSLIM (BAGIAN 2)

oleh | Apr 15, 2023 | Inspirasi

Safar berarti melakukan perjalanan jauh atau keluar dari
daerah asal menuju daerah lain yang jaraknya jauh. Dalam Islam, ada adab-adab
yang bisa diterapkan ketika melakukan safar. Sebelumnya redaksi sudah mengulas
Adab Safar yang Perlu Diketahui Setiap Muslim (Bagian 1). Sekarang redaksi akan
mengulas adab safar bagian 2, sekaligus melanjutkan adab-adab yang sudah
disampaikan sebelumnya.

Berikut adab-adab safar yang perlu diketahui setiap muslim
(bagian 2) yang telah redaksi sarikan dari laman muslim.or.id:

5. Wajib salat di
darat selama masih memungkinkan

Selama memungkinkan, lakukan salat wajib di darat dan
menghadap kiblat. Karena salat dengan menghadap kiblat merupakan syarat sah
salat bagi setiap muslim.

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu
menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang
kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu
berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.
” (Q.S.
Al Baqarah: 144)

Maka pada asalnya, salat wajib yang lima waktu dilakukan di
darat dan tidak boleh dikerjakan di atas kendaraan karena sulit menghadap
kiblat dengan benar.

Imam An-Nawawi lalu berkata: “hadis-hadis ini
menunjukkan bolehnya salat sunah kemana pun binatang tunggangan menghadap. Ini
boleh berdasarkan kesepakatan (ijma) kaum Muslimin.” Dan di tempat yang sama,
beliau menjelaskan: “hadis ini juga dalil bahwa salat wajib tidak boleh kecuali
menghadap kiblat, dan tidak boleh di atas kendaraan, ini berdasarkan
kesepakatan (ijma) kaum Muslimin. Kecuali karena adanya rasa takut yang
besar.” (Syarah Shahih Muslim, 5/211)

 6. Membaca Doa Keluar Rumah

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 ”Apabila
seseorang keluar dari rumahnya kemudian dia membaca doa: bismillaahi tawakkaltu ‘alallahi laa
haula walaa quwwata illaa billah 
(dengan menyebut nama Allah,
yang tidak ada daya tidak ada kekuatan kecuali atas izin Allah), maka dikatakan
kepadanya, ‘Kamu akan diberi petunjuk, kamu akan dicukupi kebutuhannya, dan
kamu akan dilindungi’. Seketika itu setan-setan pun menjauh darinya. Lalu salah
satu setan berkata kepada temannya, ’Bagaimana mungkin kalian bisa mengganggu
orang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi (oleh Allah)’” (HR. Abu Daud no. 5095, At Tirmidzi no. 3426; dishahih oleh
Al-Albani dalam Shahih Abu Daud).

 7. Pamit kepada keluarga dan tetangga

Dari Ibnu Umar radhiallahu’anhu, beliau berkata,

 “Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam berpamitan kepada kami (sebelum safar) kemudian membaca doa: astaudi’ullah diinaka wa amaanataka wa khowaatima amalika (aku
titipkan kepada Allah, agamamu, amanatmu, dan penutup amalanmu)” (HR. Ahmad, 6/242, Abu Daud no. 2600, At Tirmidzi no. 3443,
dishahihkan oleh Ahmad Syakir dalam Takhrij Musnad Ahmad).

 Dan orang yang ditinggalkan membaca doa sebagaimana yang
ada dalam hadis ini,

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika
memberi pesan kepergian kepada seseorang, beliau mengucapkanzawwadakallahut taqwaa wa ghafara laka zambaka wa
yassara lakal khayra min haitsumaa kunta
 (semoga Allah
memberimu bekal taqwa, dan mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu
dimanapun berada)” (HR. At Tirmidzi no. 3443,
dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

 8. Baca doa naik kendaraan

saat naik kendaraan,
dianjurkan membaca doa ini,

Subhaanalladzi sakhkhoro lanaa hadza wa maa
kunna lahu muqrinin. Wa innaa ila robbinaa lamunqolibuun

“Maha Suci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini
bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya
kami akan kembali kepada Tuhan kami”.

9. Memperbanyak
doa saat dalam perjalanan perbanyaklah doa ketika safar

Karena saat safar merupakan salah satu waktu
dikabulkan doa-doa. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda,Ada tiga doa yang pasti
dikabulkan dan tidak ada keraguan lagi tentangnya: doanya seorang yang
dizalimi, doanya musafir, doa buruk orang tua terhadap anaknya’
” (HR. Ahmad 2/434, Abu Daud no. 1536. Dishahihkan Al Albani
dalam Silsilah Ash-Shahihah).

 10. Segera pulang jika urusan telah selesai

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda,

 “Safar
adalah sepotong azab, seseorang diantara kalian ada yang terhalang untuk makan,
terhalang untuk minum atau untuk tidur. Maka jika kalian sudah menyelesaikan
urusannya, maka hendaknya segera kembali pada keluarganya.” (HR. Bukhari no.3001, Muslim no.1927).

 11. Salat dua rakaat sebelum pulang safar

“Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam
 jika beliau pulang dari safar, beliau
mendahulukan masuk masjid kemudian salat dua rakaat di masjid kemudian duduk.” (HR
Bukhari no. 3088, Muslim no. 2769)

12. Makan-makan setelah pulang safar

Setelah pulang safar dibolehkan untuk
melakukan acara makan-makan dengan keluarga atau kerabat. Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam datang ke Madinah, beliau menyembelih unta atau sapi
betina.” (HR. Bukhari no.2923 bab Ath Tha’am
Indal Qudum
).


Baca Juga: Adab Safar yang Perlu Diketahui Setiap Muslim (Bagian 1)

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0