ADAB SAFAR YANG PERLU DIKETAHUI SETIAP MUSLIM (BAGIAN 1)

oleh | Apr 14, 2023 | Inspirasi

Safar artinya keluar dari tempat tinggal untuk melakukan
perjalanan jauh. Mudik pun bisa diartikan sebagai, karena mudik pun biasanya
menempuh perjalanan yang jauh. Dalam melakukan safar, ada  adab-adab yang harus diperhatikan. Apa sajakah
adabanya? Berikut kami rangkum dari laman muslim.or.id:

1. Tidak safar sendirian

Dimakruhkan melakukan safar seorang diri agar
bisa saling menjaga keselamatan, mengingatkan dalam hal kebaikan, dan mencegah
melakukan hal-hal mungkar.

Dari Ibnu Umar radhiallahu’anhuma, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

Andaikan orang-orang mengetahui
akibat dari bersafar sendirian sebagaimana yang aku ketahui, maka mereka tidak
akan bersafar di malam hari sendirian.
 (HR. Bukhari no. 2998)

2. Bersafar
dengan orang yang baik

Mencari teman safar yang baik dan salih agar
selama dalam perjalanan tidak terjatuh pada kemungkaran dan bisa saling
mengingatkan dalam kebaikan.

Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang
penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan
memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan
kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai
besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau
tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.
” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim
2628)

3. Boleh
menjamak salat, tapi lebih utama tidak dijamak

Dalam keadaan safar boleh menggabungkan
(jamak) salat. Misalnya salat zuhur dijamak dengan asar, magrib dengan isya,
sementara untuk salat Subuh tidak bisa dijamak dengan salat sebelumnya atau
sesudahnya.

Menjamak salat dengan salat sebelumnya dinamakan
jamak takdm. Sementara menjamak salat dengan salat selanjutnya dinamakan jamak
takhir.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz
mengatakan:

“Orang yang safar dibolehkan menjamak salat Zuhur
dan Asar, salat Magrib dan Isya, namun meninggalkannya itu lebih utama, jika ia
singgah di suatu tempat dan tidak ada kesulitan, maka meninggalkan jamak itu
lebih utama.”

4. Dianjurkan
mengqashar salat
Sementara itu, meringkas atau
mengqashar salat lebih dianjurkan ketika safar. Misalnya salat Zuhur, Asar, dan
Isya jadi dua rakaat. Sementara salat Magrib dan Subuh tidak bisa diqashar.

 Ibnu Umar radhiallahu’anhu mengatakan:Aku biasa menemani Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam dan beliau tidak pernah menambah salat lebih dari
dua rakaat dalam safar. Demikian juga Abu Bakar, Umar dan Utsman,
radhiallahu’anhum.
” (HR. Bukhari no. 1102, Muslim
no. 689)

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0