Buang air kecil atau besar merupakan sesuatu yang teramat
lumrah pada manusia. Buang air kecil atau
urinasi bertujuan untuk membuang racun dan zat yang sudah tidak berguna lagi di
tubuh manusia. Sehingga dengan buang air kecil tubuh pun akan terhindar dari
berbagai penyakit.
Seperti yang dilansir dari laman hellosehat.com, pada
umumnya orang dewasa akan mengeluarkan urin sebanyak 6-8 kali dalam sehari. Sebagian
yang lain bahkan ada yang membuang urinnya hingga 10 kali perhari. Hal tersebut
selama tidak disertai keluhan masih dianggap sesuatu yang normal.
Sementara buang air besar atau yang biasa disingkat menjadi
BAB merupakan proses defekasi untuk mengeluarkan sisa-sisa pencernaan atau
limbah dari dalam tubuh agar tesedia ruang di dalam sistem pencernaan.
Menurut klikdokter.com, buang air besar dikatakan normal
jika teksturnya lunak dan mudah dikelurkan. Selain itu, bentuknya memanjang
seperti sosis atau ular karena mengikuti bentuk dari saluran pencernaan itu
sendiri. Normalnya feses atau kotoran dikeluarkan setiap hari atau sebanyak 3
kali dalam seminggu.
Nah, berbicara perihal buang air kecil dan besar, ada
adab-adab yang harus diketahui apalagi oleh seorang muslim. Apa sajakah
adab-adabnya? Berikut kami sarikan dari buku Sudah Benarkah Shalatku? karya Dr. H. Aam Amiruddin. Yuk kita
pelajari!
1. Dilarang berbicara
Selama buang air besar atau kecil janganlah
berbicara. Rasulullah Saw bersabda, “Apabila
dua orang buang air hendaklah salah satu di antara mereka sembunyi dari yang
lain, dan janganlah keduanya bercakap-cakap karena Allah murka terhadap yang
demikian.” (H.R. Ahmad dari Jabir r.a.). Maksud dari sembunyi dari yang
lain adalah tidak saling melihat aurat.
2. Membersihkan bekas buang air besar atau
kecil
Bersihkan sisa buang air besar atau kecil
dengan air atau jika tidak ada boleh dengan tisu. “Bersihkanlah diri dari buang air karena kebanyakan siksa kubur
disebabkan oleh hal itu (tidak bercebok atau tidak bersih-bersih setelah buang
air kecil atau besar).” (H.R. Dharaquthni dari Abu Hurairah r.a.).
3. Cebok dengan tangan kiri
Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah kalian memegang kemaluan dengan
tangan kanan saat buang air dan jangan pula bercebok dengan tangan kanan.”
(H.R. Muslim dan Abu Qatadah r.a.).
Baca Juga: Manakah yang Harus Didahulukan, Adab Atau Ilmu
4. Buang air di toilet atau kamar mandi
Untuk buang air, pilihlah tempat yang jauh
dari penglihatan orang lain jika sulit ditemukan toilet atau kamar mandi. “Apabila Rasulullah pergi untuk buang air,
beliau mencari tempat yang jauh dari penglihatan orang lain.” (H.R. Abu
Daud dari Mughirah bin Syu’bah r.a.).
5. Tidak kencing di sembarang tempat
Rasulullah Saw bersabda, “… Jauhilah olehmu dua yang mendatangkan
laknat; … yang kencing di jalan dan tempat berteduh …” (H.R. Muslim dari
Abu Hurairah r.a.).
6. Boleh kencing sambil berdiri bagi laki-laki
“Nabi
mendatangi suatu tempat, lalu beliau kencing sambal berdiri kemudian meminta
air, lalu aku membawakan air kepadanya dan beliau pun berwudhu.” (H.R. Bukhari
dari Abu Hudzaifah r.a.). Kencing sambil berdiri ini hanya untuk laki-laki.
7. Tidak menghadap atau membelakangi ka’bah
Rasulullah Saw bersabda, “Apabila kamu mendatangi tempat buang air besar atau kecil, janganlah
menghadap kiblat dan jangan pula membelakanginya.” (H.R. Nasa’I dari Abu
Ayyub al-Ansharry r.a.). Hal itu hanya berlaku untuk buang air besar atau kecil
di tempat terbuka. Jika di toilet atau kamar mandi boleh saja dilakukan.