Allah Swt. mencipatakan binatang di tengah-tengah kehidupan
manusia sebagai tanda akan kebesaran Allah Swt. Dari banyaknya binatang yang
Allah Swt. turunkan di muka bumi ini, ada sebagian yang Allah Swt. ciptakan
untuk kebutuhan manusia. Misalnya, untuk keperluan pangan, maka Allah Swt.
ciptakan hewan ternak (sapi, unta, kambing, domba, ayam, bebek, dan lainnya).
“Dan Allah telah
menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang
berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian
(yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S.
An-Nur: 45)
Manusia telah lama memanfaatkan binatang untuk menunjang
kebutuhan manusia. Misalnya, ada binatang yang dimanfaatkan tenaganya, air
susunya, dagingnya, madunya, dan sebagainya. Tentunya sebagai muslim yang baik
kita harus memelihara dan menyayangi binatang-binatang tersebut sehingga tetap
lestari hidupnya.
Baca Juga: Kurban untuk Orang yang Meninggal
Terhadap binatang, ada adab-adab yang perlu dilakukan setiap
muslim. Tentunya adab ini sebagai langkah diri untuk menyayangi seluruh makhluk
ciptaan Allah Swt. khususnya binatang. Lantas, apa sajakah adab-adab yang bisa
kita amalkan kepada binatang? Berikut redaksi telah himpun dari buku Rangkuman
Pengetahuan Islam Mengkap dari Penerbit Erlangga!
1. Berbuat baik (menolong) kepada binatang
Berbuat baik ini misalnya memberi makan
atau minum semua binatang. Meskipun yang diberi makan atau minum itu adalah
binatang yang najis seperti anjing. Misalnya tentang kisah seseorang yang
sengaja turun ke sumur untuk menyiduk air menggunakan sepatunya agar bisa
memberikan air itu kepada anjing yang sangat kehausan.
Rasulullah Saw. pun pernah memberi nasihat
kepada Abu Hurairah untuk menyayangi binatang. Rasulullah saw. bersabda, “Ya Abu Hurairah, sayangilah semua makhluk
Allah, maka Allah akan menyayangimu dan menjagamu dari neraka pada hari kiamat.’
Aku bertanya, “Ya Rasulullah, aku pernah menyelamatkan seekor lalat yang jatuh
ke air.” Jawab Rasulullah, “Allah mencintaimu. Allah mencintaimu. Allah
mencintaimu.”
2. Tidak memberikan beban yang terlalu berat
pada hewan tunggangan
Salah satu adab kepada binatang yakni tidak
memberikan beban yang berat (yang melebihi kemampuan) kepada hewan tunggangan. Hal
tersebut sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani, “Jika kalian melihat tiga orang naik binatang tunggangannya, maka
lemparlah mereka, hingga salah satu dari mereka, hingga salah satu dari mereka
turun.”
Baca Juga: Bolehkah Kurban dengan Cara Berutang?
3. Memberi makan dan minum kepada binatang
Rasulullah Saw. memberikan pesan kepada
mereka yang memiliki hewan agar memberikan makanan dan minuman kepada hewan
peliharaan tersebut.
“Jika
kalian melakukan perjalanan di daerah subur, maka berilah makanan untamu dari
daerah itu dan jika kalian melakukan perjalanan di daerah peceklik, maka
percepatlah, hingga tidak membahayakannya.” (H.R. Muslim)
4. Tidak memforsir kemampuan binatang
Sebagai muslim yang baik, kita tidak boleh
berlaku zalim kepada seluruh makhluk-Nya, termasuk binatang. Tidak boleh kita
memforsir tenaga hewan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan kita, karena sejatinya
hewan pun bisa merasa letih.
Dalam sebuah hadits, diceritakan bahwa
Rasulullah Saw. pernah memasuki sebuah kebun milik sahabat Anshar. Di kebun
tersebut Rasulullah Saw. melihat seekor unta yang meneteskan air mata ketika
melihat Rasulullah Saw. Akhirnya Rasulullah Saw. bertanya, “Siapa pemilik unta ini?” Saat itu seorang pemuda datang dengan
mengatakan, “Saya, wahai Rasulullah.” Beliau pun menyampaikan, “Apakah engkau
tidak takut kepada Allah mengenai binatang ini? Sesungguhnya ia mengadu
kepadaku, bahwa engkau membiarkannya lapar dan terus-menerus memaksanya
bekerja.” (H.R. Abu Dawud)
Baca Juga: Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban
5. Tidak menghina binatang
Menzalimi secara fisik ataupun lisan kepada
binatang itu dilarang dalam ajaran Islam. Tentu karena binatang adalah cipataan
Allah Swt. Suatu hari Rasulullah Saw. pernah melihat seorang wanita yang
melaknat unta yang ia tunggangi. Melihat kondisi itu, Rasulullah Saw. akhirnya
menghukum wanita tersebut. Kisah itu diriwayatkan oleh Imam Muslim.