Di malam 10 terakhir Ramadhan, Rasulullah Saw menyarankan
umatnya untuk meningkatkan amal ibadah demi mendapat malam lailatul qadar.
Para ahli tafsir menyebutkan tiga makna lailatul qadar. Kita
perlu mengetahui makna tersebut agar lebih memaknai malam laitul qadar dan bisa
semakin semangat untuk meraihnya. Lantas apa sajakah maknanya? Berikut penjelasannya:
1. Qadar atau qadr artinya kemuliaan derajat dan kedudukan yang tinggi di sisi
Allah Ta’ala
Lailatul
qadar menjadi malam yang mulia karena fa’il
dan fi’il atau karena pelaku dan apa
yang dilakukannya.
Orang yang melakukan ibadah dan
amal saleh pada malam ini akan menjadi orang yang mulia dan ketaatan yang
dilakukan pada malam ini juga memiliki nilai yang sangat tinggi di hadapan
Allah Ta’ala.
2. Qadr berarti juga sempit
Disebut lailatul
qadar sebab sempitnya bumi karena diturunkannya malaikat. Pada malam itu
turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua
urusan.
3. Qadr
berarti ketentuan Ilahi dalam kehidupan manusia
“Inilah malam ketika Allah menentukan takdir
semua peristiwa dalam tahun tersebut, hidup dan mati, suka dan duka, tenang dan
damai serta yang lainnya.
Hal tersebut dipertegas dalam Surat
Ad Dukhan ayat 4-5 berikut ini,
“Pada
malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar
dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutusnya (rasul-rasul).”
Baca Juga: Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berpuasa
Marilah kita perbaiki takdir kita pada malam perubahan
takdir ini dengan amal-amal saleh kita. Sampaikan doa-doa indah yang kita
pasrahkan kepada Allah Swt agar diturunkan-Nya aneka rahmat dan berkah untuk
kita.
Pada momen ini, mintalah juga ampunan-Nya yang begitu mulia.
Sehingga saat terbuka pintu maaf-Nya, maka kita bisa mendapat kemudahan untuk meraih malam qadr yang mulia.
Ya Allah, sesungguhnya
Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf. Maka maafkanlah aku.” (Diriwayatkan
oleh Imam al-Tirmidzi, al-Nasa’ dan Ibn Majah)
Sumber:
republika.co.id