Sahabat, pernah mendengar kata ngabuburit? Ngabuburit,
sebuah kata yang semakin populer dalam budaya kita, khususnya di bulan suci
Ramadan. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan ngabuburit? Bagaimana pandangan Islam tentangnya? Mari kita
telusuri lebih dalam!
Asal Usul Kata Ngabuburit
Kata ngabuburit
berasal dari bahasa Sunda yang terdiri dari dua kata, ngabubur yang berarti “menuju berbuka” dan it yang merupakan akhiran untuk
membuatnya menjadi kata kerja. Jadi, secara harfiah, ngabuburit berarti kegiatan yang dilakukan menjelang berbuka puasa.
Hukum Ngabuburit dalam Islam
Secara prinsip, Islam mendorong umatnya untuk memanfaatkan
waktu sebaik mungkin, termasuk waktu menjelang berbuka puasa. Namun, dalam
konteks ngabuburit, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan.
Baca Juga: Keistimewaan Malam Nuzulul Qur’an
1. Kegiatannya
selaras dengan syariat Islam
Kegiatan yang dilakukan saat ngabuburit sebaiknya tetap dalam batas-batas yang diizinkan oleh
syariat Islam. Artinya, kegiatan tersebut tidak boleh melanggar norma agama,
seperti mendengarkan musik yang tidak senonoh atau melakukan perbuatan
terlarang lainnya.
2. Tetap
memperhatikan kondisi tubuh
Ngabuburit sebaiknya
tidak membuat seseorang terlalu lelah atau lapar sehingga mengganggu ibadah
puasanya. Kegiatan yang dilakukan sebaiknya tetap memperhatikan kesehatan dan
kebugaran tubuh.
Dalil-dalil dari
Hadis
Dalam Islam, tindakan dan kegiatan umatnya sering kali
diatur berdasarkan ajaran Rasulullah Muhammad saw. Terkait dengan ngabuburit, meskipun tidak ada hadis
yang secara khusus menyebutkan tentang ngabuburit,
tetapi ada beberapa hadis yang mendorong umat Islam untuk memanfaatkan waktu
sebaik mungkin, termasuk waktu menjelang berbuka puasa.
Salah satu hadis yang relevan adalah, “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara lainnya: masa
muda sebelum masa tua, kesehatan sebelum sakit, kekayaan sebelum kemiskinan,
waktu luangmu sebelum kesibukan, dan hidupmu sebelum matimu.” (H.R. Al
Hakim).
Dari hadis ini, kita bisa memahami pentingnya memanfaatkan
waktu luang, termasuk waktu menjelang berbuka puasa, untuk melakukan hal-hal
yang bermanfaat.
Baca Juga: 7 Tips Agar Kuat Menjalankan Puasa
Bagaimana Bersikap
Mengenai Ngabuburit?
Berdasarkan pandangan Islam, ngabuburit sebaiknya dilakukan dengan penuh kesadaran akan
nilai-nilai agama dan kemanfaatan. Aktivitas yang dilakukan sebaiknya dapat
membantu memperkokoh ikatan keagamaan dan kebersamaan, seperti berdoa bersama,
membaca Al-Qur’an, atau berkumpul untuk kegiatan yang positif.
Namun demikian, kita juga harus memperhatikan bahwa ngabuburit tidak boleh menjadi alasan
untuk melupakan kewajiban ibadah, seperti salat Magrib yang harus dilakukan
tepat waktu.
Jadi Sahabat semua, kita dapat mengambil kesimpulan ngabuburit dalam Islam adalah kegiatan
yang dilakukan menjelang berbuka puasa dengan tetap memperhatikan nilai-nilai
agama dan kemanfaatan. Selama kegiatan tersebut dilakukan dengan penuh
kesadaran dan tidak melanggar norma agama, ngabuburit
dapat menjadi momen yang berharga untuk memperkokoh kebersamaan dan
spiritualitas umat Islam.
Kegiatan ngabuburit pun
bisa diisi dengan aktivitas bersedekah. Misalnya, bersedekah melalui Rumah
Zakat. Ada banyak pilihan sedekah di bulan Ramadan yang bisa Sahabat pilih.
Cukup ikuti tautan ini untuk memulai bersedekah dan
menebarkan #ManfaatHebat bagi sesama di bulan Ramadan. Semoga amalan kita Allah
Swt. balas dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.