HUKUM MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL DALAM ISLAM, BOLEHKAH?

oleh | Dec 18, 2023 | Inspirasi

Memasuki bulan Desember, umat Kristiani akan merayakan hari
Natal di tanggal 25. Sementara itu, sebagian umat Islam masih dilanda
kebingungan. Apakah boleh mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani
sebagai bentuk penghormatan?  

Apalagi misalnya jika muslim tersebut memiliki keluarga,
teman, atau tetangga yang beragama Kristen. Bagaimana pandangan Islam terhadap
ucapan Natal kepada mereka? Bolehkah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada
baiknya simak tulisan ini hingga tuntas.

Makna Natal dan Yesus
dalam Ajaran Kristiani

Sebelum membahas perihal ucapan natal, alangkah lebih
baiknya kita memahami terlebih dahulu makna Natal. Natal sendiri merupakan
suatu perayaan yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingati hari
kelahiran dari Yesus Kristus atau Isa Al Masih yang bagi pandangan mereka Yesus
ini adalah Tuhan.

Di dalam ajaran Kristen dikenal istilah Trinitas atau
Tritunggal yang berarti Tuhan ajaran mereka ada tiga dalam satu, tiga serangkai,
atau rangkap tiga, yakni: Tuhan Bapa, Tuhan Yesus, dan Tuhan Roh Kudus. Di
dalam Trinitas Kristiani, ketiga Tuhan tersebut memiliki fungsi tugas yang sama
(esa).

Baca Juga: Bagaimana Hukum Bersedekah dengan Harta yang Haram?

Sementara posisi Yesus dalam ajaran Nasrani dianggap sebagai
anak Tuhan (Allah Anak atau Allah Putra) yang disebut juga sebagai Mesias atau
Kristus dan secara harfiah memiliki arti sebagai “yang diurapi” dan dinantikan
dalam kitab mereka, yakni Kitab Perjanjian Lama.

Yesus sebagai Tuhan ini tercantum dalam kitab Kristiani mereka
(Injil).  “Yesus adalah Tuhan.” ialah menyatakan bahwa Dia setara dengan
Allah. (Ada dalam ayat Rom 10:13; Yoh 20:28; Kis 2:36; Ibr 1:10).

Yesus dalam Pandangan
Islam

Sementara menurut ajaran Islam, Yesus atau Isa bukanlah
Tuhan, melainkan seorang Nabi yang diutus oleh Allah Swt. untuk menyebarkan
nilai-nilai tauhid kepada umatnya. Pemahaman yang menyatakan bahwa Yesus adalah
Tuhan atau anaknya Tuhan jelas bertolak belakang dengan pemaham dalam ajaran
Islam.

Di dalam Islam, Allah Swt. adalah satu-satunya Tuhan. Ia
tidak memiliki anak dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Hal tersebut
disampaikan dalam surah Al-Ikhlas ayat 3 sampai 4. Allah Swt. berfirman, “Allah tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”

Baca Juga: Hukum Sisa Air Minum dalam Islam

Arti Selamat Natal

Selamat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti terbebas
dari bahaya, malapetaka, bencana, dan tercapai maksud. Selamat pun memiliki
arti doa yang mengandung harapan supaya sejahtera (beruntung, tidak kurang
suatu apapun, dan sebagainya).

Sementara makna selamat Natal berarti ucapan doa dan
keselamatan atas lahirnya Tuhan Yesus yang diperingati umat Kristiani tiap
tanggal 25 Desember.

Mengucapkan Selamat
Natal dalam Islam

Apabila merujuk ke dalam ajaran umat Islam, maka pemahaman
akan Yesus atau Nabi Isa a.s. sangatlah berbeda dan bertolak belakang dengan
ajaran Kristiani. Apabila misalnya kita mengucapkan selamat Natal kepada umat
Kristiani, maka seakan-akan kita mempercayai ajaran atau akidah umat Nasrani
dan mendukung kekafiran mereka. Padahal, di dalam Islam kita dilarang untuk
mengikuti perayaan ibadah agama lain dan mendukung kekafiran mereka.

Perihal dilarangnya mengucapkan selamat Natal ini didasarkan
pada hadis Nabi Muhammad saw. berikut ini:

Dari Abu Hurairah,
Nabi saw. bersabda, “Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam
(ucapan selamat).” (H.R. Muslim).

Baca Juga: Hukum Menunda Ibadah Haji

Mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani sama seperti
mengucapkan salam yang artinya mendoakan keselamatan bagi mereka. Sehingga
berdasar pada hadis tersebut, maka dilarang seorang muslim mengucapkan selamat
Natal kepada umat Kristiani.

Pandangan Majelis
Ulama Indonesia (MUI) Seputar Natal

Di dalam fatwa MUI tanggal 7 Maret 1981 tentang Perayaan
Natal Bersama, umat Islam tidak boleh mencampuradukkan akidah dan peribadatan
agamanya dengan akidah dan peribadatan agama lain. Hal tersebut berdasarkan
pada ayat Al-Qur’an surat Al-Kafirun ayat 1-6 berikut ini:

“Katakanlah hai
orang-orang Kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu
bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah
apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang
Aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku.” (Q.S. Al-Kafirun: 1-6).

Selain itu, apabila seorang muslim berkeyakinan bahwa Tuhan
itu lebih daripada satu, Tuhan itu mempunyai anak Isa Al Masih,
maka muslim tersebut itu telah Kafir dan musyrik. Hal tersebut berdasarkan pada
ayat Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 72:

“Sesungguhnya telah Kafir orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya
Allah itu ialah Al Masih putera Maryam.’ Padahal Al Masih sendiri berkata, ‘Hai
Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga dan tempatnya ialah neraka, tidak adalah bagi orang zhalim itu seorang
penolong pun.’” (Q.S. Al-Maidah: 72).

Baca Juga: Hukum Merebut Harta Anak Yatim

Dari pembahasan tersebut mengindikasikan bahwa ikut
merayakan natal termasuk mengucapkan selamat Natal (yang bermakna mengakui
Tuhan Yesus), maka dilarang dalam Islam.

Meskipun memang hukum mengucapkan Natal ini ternyata berbeda
pandangan dan ada sebagian ulama yang membolehkan dengan tujuan menghormati, akan
tetapi sebagai muslim yang beriman, kita lebih baik menghindari segala hal yang
syubhat atau yang meragukan.

Sebagai bentuk kehati-hatian, lebih baik kita menghindari
segala hal yang mengandung larangan dari Allah Swt. seperti yang telah
dijelaskan di atas. Wallohu’alam
bishawab.
 

Sahabat, sudahkah menunaikan zakat di tahun ini? Jika belum,
yuk segera berzakat agar harta yang kita miliki menjadi bersih dan berkah.
Sahabat bisa mengunjungi tautan ini untuk berzakat melalui Rumah Zakat.
Kunjungi pula Kalkulator Zakat untuk menghitung zakat secara mudah dan praktis.

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0