Mempercayai Pawang Hujan! Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

oleh | Oct 16, 2024 | Inspirasi

Fenomena pawang hujan sering kali kita jumpai di berbagai acara atau event besar seperti pernikahan atau konser. Tidak sedikit yang mempercayai bahwa dengan bantuan pawang hujan, cuaca dapat dikendalikan sehingga hujan tidak turun saat acara berlangsung.

Namun, bagaimana pandangan Islam mengenai hal ini? Apakah kepercayaan kepada pawang hujan sesuai dengan ajaran agama Islam, atau justru bertentangan dengan akidah? Nah, untuk mengetahui hal ini lebih lanjut, yuk simak penjelasan berikut!

Apa Itu Pawang Hujan?

Pawang hujan adalah seseorang yang dipercaya mampu mengendalikan hujan melalui ritual tertentu. Ritual ini diyakini bisa menahan atau mengalihkan hujan dari tempat acara berlangsung. Tradisi semacam ini sudah lama ada di masyarakat Indonesia dan masih sering ditemui hingga saat ini.

Meski dianggap sebagai bagian dari budaya, dalam Islam ada batasan-batasan yang harus diperhatikan. Sebagai seorang Muslim, apakah kita diperbolehkan percaya pada kekuatan seseorang untuk mengendalikan cuaca, atau hanya Allah SWT yang memiliki kendali penuh atas hal ini?

Hukum Mempercayai Pawang Hujan dalam Islam

Dalam Islam, keyakinan bahwa seseorang dapat mengendalikan hujan bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam Al-Quran surah Asy-Syura: 28, Allah SWT berfirman:

وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوا۟ وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُۥ ۚ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ

“Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.”

Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kuasa atas turunnya hujan. Maka, mempercayai bahwa pawang hujan dapat mengendalikan hujan termasuk perbuatan syirik, yang dimana hal ini merupakan dosa besar.

Syirik dalam Mempercayai Pawang Hujan

Mempercayai pawang hujan dapat tergolong syirik karena kita menempatkan makhluk lain sejajar dengan kekuasaan Allah SWT. Rasulullah SAW memperingatkan bahwa syirik adalah salah satu dosa terbesar yang harus dihindari. Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya dosa yang paling besar adalah menyekutukan Allah, membunuh jiwa yang diharamkan Allah, dan durhaka kepada orang tua.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka dari itu, penting bagi kita sebagai Muslim untuk menjaga keimanan agar tidak terjerumus pada kepercayaan yang bisa merusak akidah.

Bagaimana Sikap Kita dalam Menanggapi Hal Ini?

Sebagai Muslim, kita harus meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia, termasuk cuaca, berada di bawah kendali Allah SWT. Jika terdapat kekhawatiran akan turunnya hujan saat acara penting, sebaiknya kita memohon kepada Allah SWT dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitarnya, jangan pada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan di atas dataran tinggi, bukit-bukit, lembah-lembah, dan di daerah tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan doa ini, kita menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Allah SWT, tanpa melibatkan pawang hujan atau hal-hal yang bertentangan dengan keimanan.

Kesimpulan

Itulah hukum mempercayai pawang hujan. Jadi, mempercayai pawang hujan tidak sesuai dengan ajaran Islam, karena hal itu dapat mengarah pada perbuatan syirik. Sebagai Muslim, kita harus menyandarkan segala harapan dan kekhawatiran hanya kepada Allah SWT.

Jika khawatir dengan cuaca, berdoa kepada Allah SWT adalah langkah yang tepat, dan hanya Dia yang berhak menentukan segala sesuatu, termasuk turunnya hujan. Nah, sekian artikel kali ini. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di Rumah Zakat

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0