Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah, di mana umat Muslim tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga diri dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa.
Salah satu kebiasaan yang sering dianggap remeh namun memiliki dampak besar adalah ghibah atau membicarakan keburukan orang lain. Lantas, apakah ghibah bisa membatalkan puasa? Ini penjelasan selengkapnya!
Memahami Apa Itu Ghibah dan Mengapa Dilarang dalam Islam
Ghibah adalah tindakan membicarakan keburukan seseorang di belakangnya, bahkan jika apa yang dikatakan itu benar. Dalam Islam, perbuatan ini sangat dilarang karena dapat merusak hubungan sosial dan menimbulkan dosa.
Allah SWT bahkan mengibaratkan ghibah seperti memakan daging saudara sendiri yang telah meninggal, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Hujurat: 12 Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اجۡتَنِبُوۡا كَثِيۡرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعۡضَ الظَّنِّ اِثۡمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.“
Dari ayat ini, jelas bahwa ghibah merupakan perbuatan yang sangat tercela dalam Islam. Oleh karena itu, seorang Muslim harus berusaha menjauhi kebiasaan ini, terutama saat sedang menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga : Lebih Mengenal Malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar
Hukum Ghibah dalam Kaitannya dengan Ibadah Puasa
Banyak yang bertanya, apakah ghibah dapat membatalkan puasa? Secara hukum, para ulama sepakat bahwa ghibah tidak membatalkan puasa secara syariat.
Puasa seseorang tetap sah meskipun ia melakukan ghibah. Namun, ghibah dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala puasa. Rasulullah SAW bersabda:
“Banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Dari hadis ini, kita dapat memahami bahwa meskipun secara teknis puasa tetap sah, namun nilai ibadahnya bisa berkurang atau bahkan hilang jika seseorang melakukan perbuatan yang dilarang, termasuk ghibah.
Oleh karena itu, menjaga lisan dan hati selama berpuasa adalah bagian penting dari kesempurnaan ibadah.
Dampak Buruk Ghibah Terhadap Pahala Puasa
Jika selama ini kita menganggap puasa hanya sebatas menahan lapar dan haus, mungkin saatnya untuk mengubah pandangan tersebut.
Puasa adalah ibadah yang mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk bagaimana kita berbicara dan berperilaku terhadap orang lain.
Salah satu dampak buruk ghibah terhadap puasa adalah hilangnya pahala. Seorang Muslim bisa saja berpuasa seharian penuh, tetapi jika ia sibuk membicarakan keburukan orang lain, maka puasanya menjadi sia-sia.
Selain itu, ghibah juga dapat menimbulkan permusuhan, mengurangi keberkahan dalam hidup, dan membuat hati menjadi keras.
Cara Menghindari Ghibah, Terutama di Bulan Ramadan
Untuk menjaga kesucian puasa dan menghindari ghibah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Selektif dalam Bergaul dan Berbicara
Lingkungan sangat mempengaruhi kebiasaan seseorang. Jika sering berada dalam lingkungan yang suka membicarakan keburukan orang lain, maka kemungkinan besar akan ikut terjerumus dalam kebiasaan tersebut.
Oleh karena itu, memilih teman yang baik dan menjaga topik pembicaraan sangat penting untuk menghindari ghibah.
2. Mengurangi Aktivitas yang Berpotensi Memicu Ghibah
Dewasa ini, ghibah tidak hanya terjadi dalam percakapan langsung, tetapi juga di media sosial dan tontonan sehari-hari.
Mengurangi konsumsi konten yang bersifat gosip atau membahas keburukan orang lain bisa menjadi langkah efektif untuk menghindari ghibah.
3. Memaksimalkan Ibadah dan Kegiatan Positif
Dibandingkan membicarakan orang lain, lebih baik mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti membaca Al-Qur’an, mengikuti kajian agama, atau melakukan kegiatan sosial. Dengan begitu, hati menjadi lebih tenang dan puasa pun lebih bermakna.
Baca Juga : Sedekah Ramadhan: Mengapa Pahalanya Berlipat Ganda di Bulan Penuh Berkah?
Kesimpulan
Jadi, ghibah adalah kebiasaan buruk yang harus dihindari, terutama selama bulan Ramadan. Meskipun tidak membatalkan puasa secara hukum, ghibah dapat menghilangkan pahala puasa dan membuat ibadah menjadi sia-sia.
Oleh karena itu, menjaga lisan, menghindari lingkungan yang memicu ghibah, serta memperbanyak ibadah adalah langkah penting untuk menjaga kesempurnaan puasa.
Nah, sekian artikel kali ini. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di Rumah Zakat dan dapatkan kajian mendalam serta panduan islami yang bermanfaat lainnya.