HUKUM BERMAAF-MAAFAN JELANG RAMADHAN

oleh | Mar 1, 2023 | Inspirasi

 

Ramadhan tinggal menghitung hari, sebuah
tradisi yang banyak dilestarikan oleh masyarakat yaitu saling meminta maaf dan
memaafkan jelang Ramadhan.

 

Apakah tradisi semacam ini pernah ada
contohnya pada masa Rasulullah SAW?

 

Peneliti di Rumah Fiqih, Ustadz Ahmad
Zarkasih, menjelaskan hal ini dengan merujuk hadits Nabi Muhammad SAW.

 

Ketika Rasulullah SAW sedang berkhutbah
Jumat, beliau mengatakan ‘Aamiin’ sebanyak tiga kali, dan para sahabat yang
mendengarnya terkejut dan spontan mengatakan ‘Aamiin’ pula, meski mereka
bingung mengenai alasan Rasulullah SAW mengucapkan ‘Aamiin’ hingga tiga kali.

 

Ketika selesai sholat Jumat, mereka
bertanya kepada Rasulullah, dan beliau menjelaskan, “ketika aku sedang
berkhutbah, Jibril datang dan berbisik, hai Rasulullah, amin-kan doaku ini.”

 

Doa yang dipanjatkan Jibril adalah, “Ya
Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad apabila sebelum memasuki Ramadhan dia
tidak melakukan hal-hal berikut, yaitu memohon maaf terlebih dulu pada kedua
orang tudanya (jika masih hidup), bermaafan antara suami istri, dan bermaafan
dengan orang-orang sekitarnya.”

 

Meski begitu, meminta maaf atau
bermaaf-maafkan bukan hanya perlu dilakukan menjelang Ramadhan, karena ibadah
tersebut tidak memiliki batasan waktu.

 

Pada dasarnya hal ini bukanlah ibadah
khusus, akan tetapi saling memaafkan wajib dilakukan oleh umat muslim terlepas
dari bulan Ramadan.

 

Meminta maaf seharusnya dilakukan saat
melakukan kesalahan, tidak hanya menjelang bulan puasa saja. Hal ini
dikhawatirkan seseorang meninggal dalam keadaan belum meminta maaf.

 

Secara garis besar, kebiasaan saling
bermaaf-maafan sebelum bulan Ramadan bukan merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Tapi perlu diingat, meminta maaf haruslah dilakukan setiap saat, bukan hanya
ketika momen tertentu saja.

 

Wallahu’alam.

 

 

Sumber :

muslim.or.id

detik.com

islamdigest.republika.co.id

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0