Bisa jadi harga 50 Ribu Paket data mu, berharga untuk masa depan mereka para siswa yang harus belajar dari rumah, para siswa dari keluarga yang tak mampu yang tak memiliki fasilitas belajar dari rumah kuota internetmu Sangat berharga untuk masa depan mereka

Minim Fasilitas Belajar Online, Anak-anak Keluarga Tak Mampu Kesulitan Belajar Online

 

Sejak pandemi menerpa negeri ini, kita diarahkan untuk bisa belajar, bekerja dan beribadah dari rumah saja. Bukan untuk segelintir orang, peraturan ini dibuat untuk kebaikan kita semua agar terjaga dari pandemi covid19. Akibatnya anak-anak harus belajar dirumah secara online.

Namun ternyata tidak semua anak bisa belajar di Rumah secara online, Sebab tak semua orang tua memiliki fasilitas belajar online seperti smartphone dan kuota. Dilansir dari Liputan 6.com mengenai banyaknya keluhan pada KPAI “Keluhan di pengaduan KPAI terkait pembelajaran jarak jauh (PJJ) muncul dikarenakan keterbatasan kuota, peralatan yang tidak memadai untuk daring, tidak memiliki laptop/Komputer PC, dan beratnya berbagai tugas dengan limit waktu yang sempit,” kata Retno Listyarti selaku Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Senin (27/4/2020).

Fasilitas belajar online itu dinilai sebagai suatu hal yang mewah dan tak semua orang tua anak Indonesia miliki, terutama bagi keluarga tak mampu. Fasilitas belajar online sangat sulit untuk mereka penuhi, jangankan untuk kuota untuk makan pun sudah susah. Apalagi bagi keluarga dhuafa yang memiliki lebih dari satu anak yang bersekolah.

Bisa jadi harga 50 Ribu Paket data mu, berharga untuk masa depan mereka para siswa yang harus belajar dari rumah, para siswa dari keluarga yang tak mampu, para siswa di desa dan pelosok yang tak memiliki fasilitas belajar dari rumah kuota internetmu yang seharga 50 Ribu itu
Sangat berharga untuk masa depan mereka

Mari kita bergotong royong berikan fasilitas belajar bagi anak keluarga tak mampu. Karena pendidikan adalah hak setiap anak.

“Kalau Pas Belajar Online Saya harus pinjam Handphone Tetangga, karena gak ada handphone”

Yanuar, Siswa Yatim di Semarang

perkenalkan ini Yanuar, Ia salah satu anak binaan Rumah Zakat Semarang. Saat ini Ia bersekolah di MTs Al Islam Gunung Pati Semarang. Yanuar ini terkenal sebagai anak yang sangat periang, rajin juga pintar lho.

Sudah lama sekali Yanuar ditinggal meninggal ayahnya dan kini Yanuar hanya tinggal berdua bersama sang nenek, yang akrab disapa Mak tutik. Yanuar dan nenek hidup jauh dari hiruk pikuk Kota Semarang yang mewah dan megah.

Tempat tinggal mereka hanya sebuah rumah kecil dikeliling ladang yang terletak di perbukitan. Saat ini Yanuar tengah dihadapkan dengan situasi sulit, pasalnya ia tidak memiliki smartphone untuk mengikuti sekolah online.

Sesekali demi mengikuti pelajaran online, Yanuar terpaksa harus meminjam ponsel pintar milik tetangga atau temannya. Yanuar ingin sekali bisa ikut sekolah online dengan tenang, tidak harus meminjam ponsel tetangga. Tapi kasian nenek, karena jangankan beli ponsel, beli makan saja ia masih kesulitan.

Dan tahukah sahabat, ternyata Yanuar ini hanya satu diantara ratusan anak lainnya yang kesulitan sekolah online karena tak memiliki ponsel pintar.

Yuk bantu hadirkan Fasilitas sekolah daring untuk anak-anak hebat di seluruh pelosok negeri bersama Rumah Zakat