PROFIL DHUAFA
WATI, Seorang ibu yang memiliki 1 anak
Ibu Wati, 23 tahun, beserta anak dan suaminya telah puluhan tahun mendiami permukiman komunitas pemulung TPA Sumur Batu, Bantar Gebang. Sehari-hari suaminya memulung sampah dan dirinya membantu menyobek sampah kertas sebelum dikumpulkan ke pengepul.
Berbeda dengan warga penyintas lainnya, ia dan keluarga sempat menyelamatkan beberapa barang berharga ketika peristiwa kebakaran terjadi pada 15 Maret 2022, siang sekitar pukul 14.00 WIB. Ia dan suaminya sempat menyelamatkan 1 unit TV, 1 mesin cuci dan motor yang saat ini mereka pindahkan sementara dengan menyewa kontrakan satu pintu di belakang lokasi kebakaran.
Keluarga ini juga nantinya akan pindah ke wilayah permukiman bedeng baru di Serang, Bekasi sekitar 20 KM dari lokasi sekarang. Namun, dirinya mengatakan bahwa mereka akan tetap setiap hari diharuskan kembali ke lokasi ini dikarenakan Lusi, 7 tahun, bersekolah di PAUD gratis yang dikelola yayasan setempat. Selain itu, lokasi mata pencaharian utama keluarganya memang berada di wilayah TPA Sumur Batu, sehingga suaminya tetap harus kembali kesini setiap harinya untuk memulung.
Hampir seluruh warga permukiman ini akan dipindahkan ke wilayah Serang, Bekasi dikarenakan pemilik tanah tempat kebakaran terjadi tidak lagi membolehkan adanya permukiman bedeng. Menurut informasi, pemilik tanah khawatir hal serupa akan kembali terjadi. Kini, para suami dari keluarga yang akan pindah ke wilayah Serang, bahu membahu membangun bedeng-bedeng baru agar dapat secepatnya mereka tinggali.