PROFIL DHUAFA
DINI, Seorang ibu yang memiliki 3 anak
Ibu Dini, 34 tahun, seorang warga asli yang telah bermukim di wilayah permukiman semi permanen dekat TPA Sumur Batu, Bantar Gebang sejak dirinya kecil. Berbeda dari sebagian besar warga, ia tumbuh dan besar di wilayah ini, dimana keluarganya sudah tiga generasi menempati sepetak bedeng di antara 73 keluarga lainnya yang silih berganti mencari penghasilan di wilayah ini.
Sejak muda, ia terbiasa membantu orang tuanya untuk memilah sampah dan menyetorkannya kepada pengepul yang mereka sebut sebagai “Bos”. Hal itu tidak berubah hingga sekarang setelah dirinya memiliki keluarga sendiri. Dia sering kali membantu suaminya yang bekerja sebagai pemulung sekaligus menjaga tiga orang anaknya dan merawat ibunya, Eni (68 tahun), yang sudah tua dan menderita penyakit gula.
Ibu Dini dan suami, sebenarnya telah diberkahi 4 orang anak, namun kemalangan secara bertubi menimpa mereka. Tepat 40 hari sebelum kebakaran terjadi, mereka kehilangan bayi perempuan mereka yang berusia 4 bulan. Dirinya tidak mengerti apa penyebab bayinya meninggal secara mendadak. Menurutnya, bayinya terlihat sehat dan berisi.
Ketiga anak lainnya, Dida saat ini bersekolah di SMP dekat dengan wilayah ini. Sedangkan Nur, bersekolah di SDN Sumur Batu dan Agit masih berkegiatan di PAUD gratis yang dikelola yayasan setempat. Pada saat kejadian kebakaran, ibu Dini beserta ibu dan anak-anaknya sedang berada di dalam rumah. Dirinya sedang beristirahat sampai terdengar teriakan dari tetangganya. Tanpa sempat menyelamatkan harta bendanya, ia menggiring keluarganya keluar dari bedeng dan berlari ke tempat yang aman. Api sangat cepat membesar dan melalap seluruh bedeng dikarenakan banyak bahan yang mudah terbakar.
Ia dan keluarganya ditampung oleh kerabat untuk tinggal sementara hingga permukiman baru siap dihuni. Saat ini, semua anaknya terpaksa tidak bersekolah karena tidak memiliki seragam dan peralatan belajar. Sedangkan dirinya dan suami, mengusahakan untuk mengumpulkan puing-puing yang dapat mereka jual untuk menambah uang pegangan mereka karena kebakaran telah menghabiskan seluruh harta benda dan tabungan yang disimpan di dalam rumah. Hanya baju yang saat itu mereka gunakan dan satu buah handphone yang selamat pada saat kejadian.