PROFIL YATIM

AZIZ, Pelajar
Sumur Batu, Bantar Gebang-Bekasi

Aziz adalah salah satu anak yang tertimpa musibah kebakaran yang terjadi di wilayah permukiman komunitas pemulung di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, Bantar Gebang, Bekasi. Bedeng dan seluruh isinya hangus terbakar pada musibah yang terjadi di 15 Maret 2022 lalu.

Ia diasuh oleh ibunya, Aisyah (47 tahun), sedangkan ayahnya telah meninggal sekitar 6 tahun lalu akibat gagal ginjal setelah bertahun-tahun melakukan cuci darah di RSUD Karawang. Kini, Aziz telah memiliki ayah tiri dari pernikahan kedua ibunya. Ibu dan ayah tirinya baru beralih profesi sekitar 5 bulan lalu sebagai pemulung di TPA Sumur Batu. Awalnya, ibunya adalah penjual makanan ringan keliling. Pandemik COVID-19 berdampak kepada sepinya pelanggan sehingga memaksa mereka untuk beralih profesi demi bertahan hidup.

Sebelum kebakaran terjadi, mereka bertiga menempati rumah semi permanen (bedeng) sebagai tempat tinggal sementara selagi ibu dan ayah Aziz mencari barang-barang rongsok yang dapat dijual ke pengepul. Aziz sendiri, sudah lima bulan terakhir terpaksa hanya mengikuti pelajaran secara online dikarenakan jauhnya lokasi sekolah dengan tempat tinggalnya saat ini. Ibu Aisyah mengungkapkan bahwa Aziz juga rajin membantu orang tuanya untuk memilah sampah dan merobek plastik setiap harinya. Ia ingin membantu meringankan beban orangtuanya.

Pascakebakaran, Aziz dan orang tuanya terpaksa menempati bedeng kosong dengan kondisi seadanya. Untuk sehari-hari, mereka mengandalkan bantuan dari para donatur dan sukarelawan yang sampai saat ini secara bergantian menyediakan makanan dan bantuan-bantuan logistik lainnya. Mereka masih bertahan di lokasi musibah dikarenakan tidak adanya kerabat atau tempat mengungsi lainnya. Mereka menunggu relokasi wilayah tinggal ke daerah Serang, Bekasi (sekitar 20 KM dari TPA Sumur Batu). Di sana, akan dibangun bedeng-bedeng baru mengikuti arahan dari bos pengepul mereka.  Ibu Aisyah mengungkapkan rasa senangnya setelah mendapatkan paket tenda darurat dan perlengkapan sekolah. Paket tenda darurat akan mereka gunakan sebagai bahan pendukung pembuatan bedeng baru mereka, sedangkan perlengkapan sekolah akan langsung dipakai Aziz untuk kembali melanjutkan kegiatan belajar secara online dari sekolahnya.