KEBUMEN – Senyum bahagia terlukis di wajah para
lansia Desa Arjowinangun ketika tim dari Rumah Zakat tiba di tempat tinggal
mereka. Rumah Zakat dengan program Home Visit yang mengkhususkan untuk
memberikan perawatan kesehatan dan bingkisan PMT (Paket Makanan Tambahan)
kepada lansia yang sakit dan atau tinggal sendiri. Di antara mereka adalah Mbah
Munginah (77 tahun), Mbah Kibtiyah (88 tahun), Mbah Parsiyem (82 tahun), Mbah
Sumiyati (89 tahun), Mbah Saodah (94 tahun), dan Mbah Kardinah (83 tahun).
Program Home Visit ini adalah bukti nyata dari komitmen
Rumah Zakat untuk memperbaiki kualitas hidup lansia dan memberikan mereka
perhatian yang pantas mereka terima. Relawan inspirasi dan kader kesehatan tiba
di rumah para lansia ini untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Ini
mencakup pengukuran tekanan darah dan diskusi tentang kesehatan lansia secara
keseluruhan.
Paket Makanan Tambahan (PMT) yang dibawa oleh tim Rumah
Zakat dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka, dengan berbagai
makanan yang mengandung protein dan nutrisi penting. Para lansia menerima paket
ini dengan senyum yang menghangatkan hati, mengekspresikan rasa terima kasih
mereka kepada Rumah Zakat.
Mbah Munginah, salah satu lansia, berkata, “saya sangat
bersyukur atas kunjungan ini. Saya merasa dihargai dan diperhatikan”.
Mbah Sumiyati, bahkan menyampaikan, “Saya selalu
ngarep-arep (menunggu) Rumah Zakat datang. Senang rasanya diajak ngobrol,
pokonya sudah saya anggap anak sendiri”.
Namun, kisah paling menyentuh adalah tentang Mbah Parsiyem.
Tanpa anak dan keluarga yang bisa merawatnya, dia bergantung pada belas kasihan
tetangga. Ketika tim Rumah Zakat tiba, Ia baru selesai dimandikan. Akhir-akhir
ini kondisinya memang sedang menurun. Tadinya beliau dirawat oleh Pak Wasil,
tetangga depan rumahnya. Namun beberapa bulan yang lalu Pak Wasil meninggal,
dan sekarang digantikan anaknya yang merawat Mbah Parsiyem.
Program Home Visit Rumah Zakat adalah bukti bahwa kebaikan
dan kasih sayang dapat menyentuh hati siapa pun, terlepas dari usia atau
situasi hidup. Ia juga adalah pengingat bahwa kita semua memiliki peran dalam
membantu mereka yang membutuhkan, terutama para lansia yang sering kali
dilupakan oleh masyarakat.
Newsroom
Yolan Nursintia Dewi/Amri Rusdiana
