Ada yang tidak punya sahabat? Setiap manusia pasti punya
sahabat. Sebab, manusia merupakan makhuk sosial yang akan selalu membutuhkan
keberadaan orang lain di sampingnya. Sahabatlah yang bisa dijadikan sebagai
tempat kedua untuk mencurahkan segala keluh kesah.
Tak bedanya dengan Rasulullah Saw. yang juga punya sahabat
yang dicintainya. Sahabat Nabi tersebar di beberapa daerah Arab lainnya selain
Mekkah dan Madinah.
Istilah sahabat yang diberikan pada mereka adalah yang
menemani hidup Rasulullah, mulai dari bertemu hingga wafatnya Nabi Muhammad Saw.
Ada sahabat Nabi yang dapat kita teladani lewat kisahnya.
Mereka dikenal dengan sebutan Khulafaur
Rasyidin. Berikut beberapa kisah para Khulafaur Rasyidin yang redaksi lansir
dari laman umma.id:
Baca Juga: Bersahabat di Dunia dan Akhirat
Pertama adalah Abu
Bakar Ash-Shiddiq yang punya sifat kerendahan hati
Seperti padi yang semakin tumbuh semakin merunduk, begitu
pula dengan sifat khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Pada masa kekhalifahannya,
Abu Bakar dikenal sebagai pemimpin yang sangat baik hati kepada seluruh
masyarakat.
Tak terkecuali seorang nenek tua renta yang sudah tidak
mampu berdiri dan matanya tidak bisa melihat. Setiap hari, setelah salat Subuh
beliau selalu mendatangi rumah nenek tersebut yang berada di pinggiran kota
Madinah.
Kebiasaan ini tak sengaja diamati oleh Umar kian lamanya.
Setelahnya rasa penasaran Umar semakin memuncak, kemudian memutuskan untuk
masuk ke dalam rumah tersebut ketika Abu Bakar telah pergi.
Ternyata selama ini beliau membantu membersihkan rumah,
mengurus nenek tua, dan menyiapkan makanan tanpa berbicara sepatah kata pun
kepada nenek itu.
Masyaallah,
sungguh sebuah sifat yang sulit untuk diaplikasikann langsung dalam kehidupan
yang tentunya juga dibarengi dengan keikhlasan tanpa pamrih.
Kedua adalah Umar Bin
Khattab yang selalu bertanggung jawab
Salah satu sahabat Nabi yang istimewa adalah Umar Bin
Khattab, beliau adalah orang yang sangat diharapkan keislamannya oleh
Rasulullah.
Beruntung Allah mendengar harapan tersebut dan tak lama
kemudian Umar masuk Islam. Setelah masuk Islam, Umar selalu menemani Rasulullah
dalam memerangi musuh-musuh Islam.
Dan tiba waktunya hingga beliau diangkat jadi Khalifah kedua
setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Sebagai seorang Khalifah, Umar adalah pemimpin
yang sangat bertanggung jawab dan peduli terhadap rakyatnya. Hingga suatu waktu
dia rela memanggul gandum dan memasaknya untuk diberikan kepada rakyatnya yang
kelaparan.
Sifat ini sudah sepatutnya menjadi teladan bagi kita untuk
peduli terhadap saudara yang sedang mengalami kesulitan.
Baca Juga: Salat Sambil Memikirkan Hal-Hal di Luar Salat Apakah Sah?
Ketiga ada Saudagar
kaya yang Dermawan yaitu Utsman bin Affan
Satu lagi sahabat nabi yang istimewa, yaitu Utsman bin Affan
yang menjadi orang pertama memutuskan untuk masuk Islam. Khalifah ketiga yang
juga dijamin masuk surga oleh Allah Swt
Kisah Utsman yang menjadi saudagar kaya paling dermawan
terungkap saat ketika perang akan berlangsung namun umat Islam sedang berada
dalam keterbatasan. Akhirnya, beliau menolong umat Islam dengan memberikan 300
unta dan 1000 dinar untuk berperang.
Beliau dianggap menjadi berkah bagi umat Islam dikala itu.
Beliau juga sangat gemar melakukan sedekah, tak pernah pandang bulu dalam
membantu orang lain yang sedang kesulitan dengan hanya mengharapkan keridhaan
Allah SWT.
Begitu pula halnya dengan yang harus kita lakukan didunia,
untuk selalu menolong sesama tanpa mengharapkan imbalan dan hanya mencari rida
Allah Swt.