HCI DAN RUMAH ZAKAT AKAN BANGUN SEKOLAH DARURAT UNTUK PENGUNGSI MYANMAR

oleh | Sep 5, 2017 | News

[:ID]MYANMAR. Rumah Zakat terus berkolaborasi dengan Mitra untuk berupaya membantu pengungsi myanmar secara berkelanjutan, salah satunya dengan membangun Sekolah Darurat.

“Hari Ahad ini (03/09), kami melakukan pengukuran lahan untuk pembangunan Sekolah Darurat,” ungkap Andri Murdianto, Koordinator Tim Kemanusiaan Rumah Zakat di Myanmar.
Sekolah Darurat yang akan dibangun di Bokhar Para Village, Kota Sittwe, Rakhine State ini merupakan hasil kerjasama antara Human Concern International (HCI) dan Rumah Zakat dalam program Sustainable Relief For Myanmar.

“Karena mereka tidak bisa keluar dari desa serta tidak diakui kewarganegaraannya, maka anak-anak pun tak memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan formal. Karenanya, Rumah Zakat bersama HCI menginisiasi Sekolah Darurat di sini,” jelas Andri.

Pembangunan Sekolah Darurat ditargetkan bisa dimulai secepatnya di bulan September 2017.

“Di desa ini tidak ada resapan air, sehingga kalau hujan sedikit saja, air langsung tergenang seperti sekarang. Jadi, kami harus menunggu lahannya kering dulu untuk mulai pembangunan,” tutur Andri.

“Semoga pembangunan bisa dimulai bulan September ini, mohon doanya,” pungkasnya.

Newsroom / Ria Arianti
Myanmar

[:en]MYANMAR. Rumah Zakat terus berkolaborasi dengan Mitra untuk berupaya membantu pengungsi myanmar secara berkelanjutan, salah satunya dengan membangun Sekolah Darurat.

“Hari Ahad ini (03/09), kami melakukan pengukuran lahan untuk pembangunan Sekolah Darurat,” ungkap Andri Murdianto, Koordinator Tim Kemanusiaan Rumah Zakat di Myanmar.

.

Sekolah Darurat yang akan dibangun di Bokhar Para Village, Kota Sittwe, Rakhine State ini merupakan hasil kerjasama antara Human Concern International (HCI) dan Rumah Zakat dalam program Sustainable Relief For Myanmar.

“Karena mereka tidak bisa keluar dari desa serta tidak diakui kewarganegaraannya, maka anak-anak pun tak memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan formal. Karenanya, Rumah Zakat bersama HCI menginisiasi Sekolah Darurat di sini,” jelas Andri.

Pembangunan Sekolah Darurat ditargetkan bisa dimulai secepatnya di bulan September 2017.

“Di desa ini tidak ada resapan air, sehingga kalau hujan sedikit saja, air langsung tergenang seperti sekarang. Jadi, kami harus menunggu lahannya kering dulu untuk mulai pembangunan,” tutur Andri.

“Semoga pembangunan bisa dimulai bulan September ini, mohon doanya,” pungkasnya.

Newsroom / Ria Arianti
Myanmar

[:]