Manusia memang tidak luput dari yang namanya dosa. Namun,
bukan berarti manusia bisa menganggap enteng perihal dosa. Sebisa mungkin
manusia harus menghindari perbuatan dosa, baik dosa yang kecil maupun yang besar.
Setiap dosa pun jangan dianggap remeh, meskipun itu adalah
dosa yang kecil. Pasalnya, dosa kecil yang dilakukan seseorang bisa berubah
menjadi besar. Tentu setiap dosa mengandung siksa, dan kita harus selalu
menghindarinya.
Dalam buku The Power of Tobat oleh Moh. Abdul Kholiq Hasan, dosa
kecil disebut dengan shagha’ir. Dikatakan
dosa kecil apabila dosa yang dilakukannya tidak sampai pada ukuran dosa besar.
Bisa juga dikatakan dosa kecil apabila pelakunya tidak dikenai hukuman dunia (had) atau hukuman akhirat (wa’id).
Macam-Macam Dosa
Kecil
Ada banyak dosa kecil yang dilakukan oleh seseorang,
misalnya: bergurau secara berlebihan, menyia-nyiakan sesuatu (makanan, minuman,
atau barang), menyebarkan berita palsu yang belum tentu benar, menyakiti orang
lain dengan lisan yang menyakitkan, tidak menutup aurat dengan baik, berperilaku
tidak sopan kepada orang lain, zina mata, zina hati, dan lain sebagainya.
Dosa-dosa di atas bisa berubah menjadi besar apabila
pelakunya melakukan hal-hal berikut ini. Semoga tulisan ini bisa menjadi
pengingat agar tidak menganggap remeh suatu dosa, meskipun itu hanyalah sebuah
dosa kecil. Karena seorang muslim yang baik akan selalu gelisah dan buru-buru
beristigfar apabila melakukan dosa kecil dalam hidupnya.
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin
melihat dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah gunung dan khawatir gunung
tersebut akan menimpanya. Sedangkan seorang yang fajir (yang gemar maksiat), ia
akan melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat begitu saja di hadapan
batang hidungnya.” (H.R. Bukhari).
Lalu, apa sajakah hal-hal yang bisa membuat dosa kecil
menjadi besar?
1. Dikerjakan terus-menerus dan telah menjadi
kebiasaan
Berhati-hatilah dengan dosa-dosa kecil yang telah menjadi
kebiasaan. Karena hal tersebut bisa berubah menjadi dosa yang besar. Muslim
yang baik harus memperbanyak istigfar apabila melakukan dosa kecil. Ia pun harus
berusaha keras untuk tidak mengulangi dosa kecil yang telah diperbuatnya.
Baca Juga: Apakah Berdosa Apabila Muslim yang Mmapu Berqurban Tidak Berqurban?
2. Terlalu menganggap remeh
Bila seseorang menganggap remeh dan biasa dosa-dosa kecil,
maka waspadalah karena bisa menjadi dosa yang besar di sisi Allah Swt. Apabila
seseorang menganggap dosa kecil sebagai dosa yang besar, maka dosa kecil
tersebut akan tetap kecil di sisi Allah Swt. Jika seseorang menganggap dosa
kecil sebagai dosa yang besar, maka ia akan membenci dosa kecil tersebut dan
menjauhi untuk tidak dikerjakannya.
Dari Anas bin Malik r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya kalian mengerjakan amalan
(dosa) di hadapan mata kalian tipis seperti rambut, namun kami (para sahabat)
yang hidup di masa Nabi saw. menganggap dosa semacam itu seperti dosa besar.”
(H.R. Bukhari).
3. Karena memamerkan dosa
Dosa yang kecil pun akan berubah
menjadi besar apabila pelakunya memamerkan atau menceritakan dosa-dosanya
kepada orang lain. Hal tersebut berdasarkan pada hadis ini:
“Setiap umatku akan diampuni kecuali orang yang melakukan jahr. Di
antara bentuk melakukan jahr adalah seseorang di malam hari melakukan maksiat,
namun di pagi harinya –padahal telah Allah tutupi-, ia sendiri yang bercerita, ‘Wahai
fulan, aku semalam telah melakukan maksiat ini dan itu.’ Padahal semalam Allah
telah tutupi maksiat yang ia lakukan, namun di pagi harinya ia sendiri yang
membuka aib-aibnya yang telah Allah tutup.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
4. Karena dosa kecil tersebut dilakukan oleh
orang alim yang menjadi panutan
Orang alim yang menjadi panutan
banyak orang memang harus berhati-hati terhadap dosa. Karena apabila dosa yang
dilakukannya diikuti oleh orang lain, maka dosa orang alim tersebut akan
berlipat-lipat. Begitu pun apabila ia melakukan amal kebaikan dan diikuti oleh
orang lain, maka pahala yang akan didapatkannya akan berlipat-lipat. Konsep ini
sebenarnya tidak hanya berlaku bagi orang alim saja, akan tetapi untuk semua
orang.
“Barangsiapa melakukan suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang
sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang
mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikitpun.” (H.R. Muslim).
“Barangsiapa melakukan suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang
sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang
mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka
peroleh.” (H.R. Muslim).
Baca Juga: Macam-Macam Dosa Besar yang Harus Dijauhi
Itulah hal-hal yang bisa menjadikan dosa kecil menjadi
besar. Setiap muslim harus berhati-hati dan mawas diri sehingga tidak
menganggap enteng suatu dosa, meskipun itu dosa yang kecil.
Rumah Zakat adalah lembaga zakat nasional (Laznas) yang
mengelola zakat, infak, sedekah, dana kemanusiaan, dan qurban. Sahabat bisa
ikut berkontribusi bersama Rumah Zakat dengan mengikuti tautan ini.