PALEMBANG. Terigu merupakan produk pangan ekspor yang paling banyak digunakan di Indonesia sehingga alangkah baiknya jika ada produk lokal yang dapat menggantikan terigu. Singkong atau ubi kayu merupakan salah satu produk pangan yang sangat banyak di Indonesia sehingga dapat menggantikan terigu yang masih di ekspor dari negara lain seperti Australia. Singkong yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan terigu sehingga singkong dapat menjadi salah satu solusi tepat untuk mewujudkan pemberdayaan produk lokal.
Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (Food World Day), Cita Sehat Foundation bersama RZ bekerjasama dengan Mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sriwijaya untuk mengadakan kegiatan berupa Kuliah Umum Mahasiswa dengan tema “Kembali Sehat dengan Pangan Lokal”, Aksi Pangan Keliling Kampus serta Pembagian Produk Pangan Lokal. Event ini dilaksanakan pada hari Jumat (18/10), mulai pukul 09.00 sampai pukul 14.00 bertempat di Kampus Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Indralaya.
Selain untuk memperingati Hari Pangan Sedunia, event ini juga dilaksanakan untuk mengenalkan pentingnya produk lokal terutama singkong kepada mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Cukup banyak mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam event ini terutama pada saat aksi dan pembagian produk pangan. Total mahasiswa atau penerima manfaat yang turut serta selama kegiatan berlangsung yaitu sebanyak 405 orang. Tidak hanya mahasiswa Fakultas Pertanian saja yang turut serta dalam event ini tetapi juga mahasiswa dari pengurus Himpunan Mahasiswa Pangan Indonesia yang ada di Universitas Sriwijaya serta pengurus dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
Sampai akhir acara, kegiatan ini berlangsung dengan sangat tertib dan cukup semarak meskipun dengan suasana yang cukup mendung karena habis diguyur hujan. Beberapa mahasiswa juga memberikan komentar positif dengan event ini. “kegiatan ini sangat pantas dilakukan karena untuk memperkenalkan kepada mahasiswa sebagai generasi muda dan membiasakan diri dalam pemanfaatan produk lokal seperti singkong sebagai alternatif untuk menggantikan terigu” ujar Imam (20 th) sebagai Ketua Panitia.***
Newsroom/Kandri
Palembang