Sahabat, setiap muslim pasti menginginkan kasih sayang dan rida dari Allah Swt. baik di dunia maupun di akhirat. Namun, bagaimana jadinya jika seseorang justru dilupakan oleh Allah Swt. pada hari kiamat? Padahal, saat kiamat adalah saat yang sangat kritis. Setiap manusia membutuhkan rahmat dan perlindungan dari-Nya. Lantas, siapakah orang yang kelak akan dilupakan Allah Swt. pada hari kiamat?
Tulisan ini akan menjelaskan tentang fakta menyedihkan orang yang dilupakan Allah Swt. di hari kiamat. Semoga tulisan ini bisa menjadi peringatan bagi kita semua agar senantiasa mengingat Allah Swt. di setiap langkah hidup.
Hadis Rasulullah saw. tentang Hamba yang Dilupakan Allah
Sahabat, ada sebuah hadis yang menjelaskan tentang orang yang menyedihkan itu. Rasulullah saw. bersabda:
“Kelak pada hari kiamat akan didatangkan seorang hamba, lalu Allah berfirman kepadanya, ‘Bukankah Aku menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan, harta, anak keturunan, dan Aku tundukkan kepadamu hewan ternak dan tanaman, dan membiarkanmu menjadi pemimpin dan pemuka? Apakah kamu menyangka bahwasanya kamu akan berjumpa dengan-Ku pada harimu ini?’ Ia menjawab, ‘Tidak’. Allah berfirman, ‘Aku melupakanmu sebagaimana kamu telah melupakan-Ku.'” (H.R. Tirmidzi).
Hadis tersebut memberikan gambaran nyata bahwa Allah Swt. telah memberikan begitu banyak nikmat kepada manusia. Namun sayangnya, sebagian hamba justru melupakan Allah Swt. dan tidak bersiap untuk perjumpaan dengan-Nya di hari kiamat.
Siapakah Hamba yang Dilupakan Allah?
Menurut para ulama, hamba yang dilupakan oleh Allah Swt. adalah mereka yang:
1. Melupakan Allah dalam kehidupannya.
Mereka tidak pernah mengingat Allah Swt. dalam ibadah maupun keseharian. Dalam Q.S. Al-Hasyr: 19, Allah Swt. berfirman:
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri mereka sendiri.”
Orang yang lupa Allah Swt. adalah orang yang merugi. Ia hanya ingat dunia yang dikejarnya. Ia lupa bahwa semua pencapaiannya adalah hadiah dari-Nya. Ia pun lupa kelak akan mati dan menghadapi kehidupan selanjutnya.
2. Tidak bersyukur atas nikmat Allah.
Allah Swt. memberikan pendengaran, penglihatan, harta, dan nikmat lainnya, tetapi mereka tidak pernah menggunakannya untuk ketaatan kepada-Nya.
Orang yang seperti ini pun termasuk orang yang sangat merugi. Apa yang dimilikinya di dunia tidak membuat ia semakin beriman serta bertakwa kepada Allah Swt. Ia malah semakin lalai, semakin bermaksiat, dan jauh dari jalan kebenaran. Setiap kebahagiaan yang diterimanya merasa karena usahanya sendiri. Ia lupa bersyukur kepada Allah Swt. yang telah memberikan banyak karunia.
3. Menganggap kehidupan dunia adalah segalanya.
Mereka sibuk dengan harta, jabatan, dan kemewahan dunia sehingga lupa mempersiapkan bekal akhirat.
Orang yang seperti ini pun juga sangat merugi. Hidupnya tak henti-hentinya mengejar dunia dan dunia. Ia lupa beribadah. Ia lupa kepada Rabb Sang Maha Pencipta. Harta, jabatan, dan segala yang dikejarnya di dunia kelak tidak akan dibawa mauti. Hanya amal kebajikanlah yang akan menemani hingga kehidupan selanjutnya.
Baca Juga: Apa Itu Zuhud dan Tanda-Tandanya?
Lalu, Pelajaran Apa yang Bisa Kita Ambil?
Sahabat, dari hadis Rasulullah saw. di atas kita bisa mengambil banyak hikmah, diantaranya yaitu:
1. Selalu Mengingat Allah
Salah satu cara agar kita tidak dilupakan oleh Allah Swt. adalah dengan senantiasa mengingat-Nya dalam segala kondisi. Baik suka atau duka kita tetap mengingat-Nya. Dalam Q.S. Al-Baqarah: 152, Allah Swt. telah berfirman:
“Maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat kepadamu.”
2. Bersyukur atas Nikmat Allah
Nikmat yang diberikan Allah Swt. harus kita syukuri dengan cara menggunakan nikmat tersebut untuk hal-hal yang diridai-Nya, seperti beribadah, membantu sesama, dan menjaga amanah. Jangan gunakan nikmat dari-Nya untuk bermaksiat dan hal-hal buruk lainnya.
3. Berbekal untuk Akhirat
Dunia hanyalah tempat persinggahan, sementara akhirat adalah tujuan akhir. Jangan sampai kita terjebak dengan gemerlap dunia dan melupakan hari perjumpaan dengan Allah Swt. Ingat, bahwa hidup di dunia bukanlah akhir dari segalanya. Ada kehidupan selanjutnya yang menanti kita selepas kematian.
Sahabat, jangan sampai kita menjadi hamba yang dilupakan Allah Swt. di hari kiamat karena melupakan-Nya di dunia. Mari perbaiki hubungan kita dengan Allah Swt., tingkatkan ibadah, dan senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan.
Semoga kita pun termasuk golongan yang diingat Allah Swt. dan mendapatkan naungan kasih sayang-Nya di hari kiamat. Aamiin.
Rumah Zakat merupakan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) milik masyarakat Indonesia. Rumah Zakat dikenal luas sebagai Laznas yang amanah, profesional, dan transparan. Mari hitung zakat Sahabat dengan menggunakan Kalkulator Zakat dari Rumah Zakat. Dengan berzakat, maka hidup akan lebih berkah dan bermakna.