[:ID]HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN SAAT BEPERGIAN[:]

oleh | Jan 30, 2017 | Inspirasi

[:ID]kaki-jalanBepergian (tidak membiarkan diri kita terus berada di rumah) adalah satu hal yang perlu kita lakukan. Mengapa? Sebab, diri kita juga membutuhkan suasana baru untuk menambah semangat dalam hidup. Tapi, perlu diingat bahwa ketika kita berada di perjalanan, ada hal tertentu yang tak boleh kita lakukan. Apakah itu? Yakni membiarkan pandangan tanpa ada batasan. Maksudnya, dalam Islam menjaga pandangan merupakan suatu hal yang perlu dilakukan. Baik itu lelaki atau pun wanita.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Katakanlah kepada laki-laki beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluan mereka, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Dan Katakanlah kepada wanita-wanita mukminat, ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka.…’,” (QS. An-Nur: 31-32).

Menurut Quraish Shihab “Tafsir al-Misbah” volume 9 hal 324, yang dimaksud dengan ghadhul bashar adalah mengalihkan arah pandangan. Serta tidak memantapkan pandangan pada waktu yang lama kepada sesuatu yang terlarang atau kurang baik.

Di jalan banyak hal tidak baik yang bisa dijumpai, utamanya aurat. Di banding laki-laki, wanita lebih banyak yang membiarkan sebagian auratnya terbuka. Dengan mudah dapat dijumpai wanita-wanita yang membiarkan kepalanya, lehernya, lengannya, dan kakinya terbuka. Bahkan tidak sedikit yang membuka sebagian dada, perut, dan pahanya.

Adapula yang meskipun menutup auratnya tetapi dengan pakaian ketat. Sehingga lekak lekuk tubuhnya terlihat dengan jelas. Bila memungkinkan, hindari jalan yang banyak hal-hal tidak baik. Bila tidak bisa, wajib menundukkan pandangan.

Menundukkan pandangan atas aurat yang terbuka dilakukan dengan segera mengalihkan perhatian ke obyek dan arah yang lain. Jangan sampai malah menikmatinya dengan berlama-lama menatap. Apalagi memberikan godaan dengan berdecak, bersiul, bersuit-suit, atau mengajak kenalan supaya dapat melihat lebih lama. Cukuplah dengan melihat sepintas kemudian berlalu atau biarkan mereka berlalu.

Dari Abu Zur’ah bin Amru bin Jarir ia berkata, Jarir berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai memandang wanita yang tidak dilakukan dengan sengaja (kebetulan), maka beliau pun memerintahkanku agar mengalihkan pandangan,” (Kitab Ahmad, HN 18369).

Jangan sampai wanita baik-baik merasa risi atau terganggu oleh perbuatan dan perkataan laki-laki. Biarkan mereka dapat melewati jalan dengan penuh keamanan dan kehormatan.

Perintah menjaga pandangan dikaitkan dengan perintah memelihara kemaluan. Memandangi aurat dapat membangkitkan nafsu seksual. Membiarkan diri berlama-lama memandangi aurat orang lain, berakibat melemahkan benteng pertahanan iman dan melonggarkan kendali atas nafsu seksual.

Menundukkan pandangan merupakan ekspresi sifat rendah hati, menjaga diri, menghormati orang lain dan tidak sombong. Perintah menundukkan pandangan kita laksanakan dengan menjaga diri dari perbuatan maksiat dan sikap sombong serta menghormati sesama pengguna jalan.

Sumber: Islampos.com[:]

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0