HAL-HAL YANG DISUNAHKAN KETIKA SESEORANG SEDANG SEKARAT

oleh | Jul 20, 2023 | Inspirasi

Kehidupan di dunia sejatinya hanya sementara. Kita tidak
mungkin hidup selamanya di dunia ini. Suatu saat kita pasti akan merasakan mati
dan kelak kita pun akan merasakan bagaimana nyawa yang Allah Swt. tiupkan
kepada kita sejak kita masih berada dalam kandungan dicabut oleh Malaikat
Izrail. Kematian adalah sunatullah. Pasti
semua yang bernyawa akan merasakan yang namanya mati.

“Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”
(Q.S. Al-Ankabut: 57).

“Katakanlah,
“Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu,
kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan
yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(Q.S. Al-Jumu’ah: 8).

Baca Juga: Tata Cara Memandikan Jenzah

Sebelum seseorang meninggal dunia dalam kondisi sekarat, ada
sunah-sunah yang bisa dilakukan. Hal-hal ini bisa diamalkan kepada seseorang
yang ajalnya sudah dekat. Berikut sunah-sunahnya seperti yang dirangkum dari
buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq:

1. Talqin

Talqin ini maksudnya mengajarkan orang yang
sedang sekarat membaca lafaz, “La ilaha illallah.” Perintah men-talqin ini adal
dalam hadits Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, dan
Tirmidzi, “Ajarilah orang-orang yang
sedang sekarat membaca, “La ilaha illallah.”

Keutamaan membaca “La ilaha illallah” ini
sungguh luar biasa. “Barangsiapa yang
ucapan terakhirnya, ‘La ilaha illallah,’ ia masuk surga.” (H.R. Abu Dawud).  

2. Menghapakan ke arah kiblat dengan berbaring
ke kanan

Sunah ini sesuai dengan hadits yang
diriwayatkan oleh Baihaqi dan Hakim berikut ini, “Ketika Nabi Saw. tiba di Madinah, ia menanyakan Barra’ bin Ma’ruf. Mereka
berkata, ‘Ia sudah meninggal dunia dan mewasiatkan sepertiga hartanya untukmu
dan agar ia dihadapkan ke arah kiblat sewaktu hendak meninggal.’ Nabi Saw.
bersabda, ‘Itu sesuai dengan ajaran Islam dan aku telah kembalikan sepertiga
harta itu kepada anaknya. Kemudian Nabi berlalu dan mensalatkannya dan bersabda,
‘Ya Allah, ampunilah dia, rahmatillah dia dan masukkanlah dia ke dalam
surga-Mu, dan memang telah Engkau lakukan.’”   

Baca Juga: Hak Orangtua Setelah Meninggal Dunia

3. Membaca surah Yasin

Hal tersebut terdapat dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Hibban (yang menurut Hakim
dan Ibnu Hibban hadits berikut ini sahih), “Yasin
adalah jantung Al-Qur’an dan tidak seorang pun yang membacanya dengan
mengharapkan keridaan Allah dan pahala akhirat, kecuali Allah mengampuninya. Dan
bacalah surah Yasin untuk orang mati kalian.”

4. Menutupkan kedua matanya apabila telah
meninggal dunia

Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim, Rasulullah Saw. pernah datang melayat Abu Salamah. Saat itu,
Rasulullah Saw. melihat mata Abu Salamah masih terbuka. Maka, Rasul Saw.
menutupkan kedua matanya. Lalu Rasul Saw. bersabda, “Jika nyawa seseorang dicabut, akan diikuti oleh pandangannya.”

5. Menyelimutinya agar perubahan rupa dan
warna kulit tetap tertutupi

Aisyah ra. meriwayatkan, “Ketika Nabi Saw. Wafat, jasadnya ditutup
dengan selimut buatan Yaman.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Orang yang Meninggal Sebelum Sempat Mengqadha Puasanya

6. Jika kematiannya sudah pasti, maka harus
lekas dimandikan agar jenazah tidak mengeluarkan bau, disalatkan, kemudian
dimakamkan

Dari Hushain bin Wahwah, bahwa setelah Nabi
Saw. menjenguk Thalhah bin Barra’ yang sedang sakit, beliau bersabda, “Aku tidak melihat Thalhah kecuali akan
mati. Karena itu, nanti kabarilah aku dan makamkanlah segera, karena jenazah
seorang muslim tidak layak ditahan di tengah keluarganya.” (H.R. Abu Dawud).

7. Boleh mencium jenazah

Sunah ini pernah dilakukan oleh Rasulullah
Saw. saat mencium jenazah Utsman bin Mazh’un. Abu Bakar ra. pun mencium di
antara kedua mata jenazah Rasulullah Saw. dan berkata, “Duhai Nabiku … Duhai
hatiku …”

8. Membayar utangnya

Ahmad, Ibnu Majah, dan Tirmidzi
meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi Saw. bersabda, “Nyawa seorang mukmin tergantung pada
utangnya hingga dibayar terlebih dahulu.”

 

 

 

 

 

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0