YOGYAKARTA. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengadakan kompetisi ilmiah yakni Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG) Ke-21. “Kegiatan rutin setiap tahun ini merupakan wujud komitmen LIPI dalam menghargai karya dan kreativitas ilmiah anak bangsa dengan menjaring 2.500 karya inovasi penelitian dari 103 finalis,” ungkap Kepala Biro Kerja sama dan Pemasyarajatan Iptek (BKPI) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogie Soedjatmiko Eko Tjahjono di Jakarta
Pameran karya ilmiah dan presentasi finalis mulai diselenggarakan pada tanggal 14 November 2013 dan ditujukan bagi siswa, mahasiswa, dan guru, dan pengumuman pemenang pada tanggal 15 November 2013 bertempat di LIPI Jakarta.
Tim Dewan Juri Kompetisi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Tahun 2013 mengumumkan para pemenang Lomba Karya Ilmiah Guru ke-21, Jumat (15/11) lalu, di Widya Graha LIPI Jakarta.
Adapun Pemenang Pertama tingkat SD LKIG 21 LIPI adalah Suranti, S.Pd dari SD Juara, Yogyakarta dengan judul karya tulis “Pengembangan Model Pembelajaran Outbound Kids dalam Meningkatkan Pemahaman Kesadaran Hak dan Kewajiban Anak di Kelas 1 SD Juara Yogyakarta”.
Dalam lomba tersebut, Suranti, S.Pd. memaparkan penelitiannya tentang pengembangan model pembelajaran outbond kids dalam rangka meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban anak di kelas 1 SD Juara Yogyakarta. Dalam penelitiannya dapat disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran outbonds kids dapat meningkatkan pemahaman kesadaran hak dan kewajiban siswa. Dalam pembelajaran outbond kids tersebut dilaksanakan dengan rancangan full game sehingga pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan.
Selain Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG) ke-21. LIPI juga menyelenggarakan kompetisi ilmiah lainnya yaitu: Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-45, National Young Inventors Award (NYIA) ke-6, dan Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) ke-12.
Dalam lomba kompetisi tersebut masing-masing peserta finalis mempresentasikan karyanya masing-masing dihadapan para juri. Para dewan juri tersebut terdiri dari para peneliti LIPI, Direktorat Jenderal HAKI Kementerian Hukum dan HAM RI, Badaan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, dan akademisi Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, dan Institut Teknologi Bandung telah menyeleksi 2.500 karya inovasi. Dari ribuan karya tersebut, terseleksi 103 finalis yang masih berkompetisi lagi untuk menjadi para pemenang di setiap kompetisi.
Kepala Biro Kerja sama dan Pemasyarakatan Iptek (BKPI) LIPI Dr. Bogie Soedjatmiko Eko Tjahjono menyatakan, LIPI terus mendorong tumbuhnya kesadaran Iptek di masyarakat. “Kompetisi ini bukan mendidik untuk menjadi juara dan nomor satu, tapi mendorong untuk berpikir ilmiah. Sehingga, jika kelak mereka menjadi pengambil kebijakan, maka akan menggunakan pertimbangan ilmiah dalam proses pengambilannya,” jelas Bogie. Pemenang selain mendapatkan piagam dan piala, juga mendapatkan uang tunai. Namun lebih daripada itu tujuan utama dari kegiatan ini diharapkan agar mampu memotivasi para guru untuk mencintai iptek dan mengembangkan kreativitas melalui penelitian dan kesadaran budaya meneliti,” kata Ketua LIPI di awal acara.
Newsroom/Aris Nurkholis
Yogyakarta