[:ID]PACITAN.(13/3) Rabu Siang ini, “Gubug Jahe” – Sentra Industri Olahan Jahe Desa Bandar binaan Rumah Zakat mendapat kunjungan istimewa. Beliau merupakan rombongan pembina lomba desa, yakni bu Camat, Bu Lurah dan pengurus PKK Desa Bandar. Jahe menjadi salah satu komoditas rempah utama di desa bandar.
Melimpahnya saat panen menjadikan harga jahe yang cukup bagus terkadang menjadi turun drastis. Oleh sebab itu, Fasilitator desa Bandar (Eny Purwanti) mengajak kelompok wanita tani mengolah jahe untuk mengantisipasi ketidakstabilan harga pascapanen, dengan mengolah menjadi produk yang bisa dipasarkan.
Jahe diolah menjadi berbagai variasi, antara lain serbuk jahe, jahe instan dan inovasi jahe celup yang menjadi andalan karena cukup banyak diminati pasar.
Bulan maret ini, Desa Bandar akan mewakili kecamatan Bandar untuk mengikuti lomba desa. Penilaian dilakukan pada tanggal 20 Maret.
Dengan pertimbangan kearifan lokal, keunikan dan pembinaan yang berkelanjutan, Produk jahe celup dan olahan jahe dari “Gubug Jahe” binaan Rumah Zakat dipercaya untuk menjadi salah satu produk Unggulan Desa Bandar.
“Ini cara bikinnya gimana ya?” Ujar bu camat.
“Sarinya diambil, ampasnya dimanfaatkan jadi jahe celup bu,” ujar bu lurah mencoba memaparkan produk jahe celup. “Alatnya sebenarnya sederhana, gilingan ini dan alat pres,” tambah mbak sriyanti selaku koordinator usaha gubug jahe.
Dengan dijadikannya sebagai salah satu produk unggulan, harapan kami, produk olahan jahe dari “Gubug Jahe” binaan rumah zakat bisa menjadi produk yang lebih dikenal masyarakat, meningkatkan serapan pasar dan menjadi salah satu (BUMAS) Badan Usaha Milik Masyarakat yang lebih profitable.
Newsroom
Zain Mughozin/ Lailatul Istikhomah[:]