[:ID]BOJONGSARI. Agung Permana namanya, usianya baru bernjak 17 tahun, ia merupakan anak yatim, Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, Saat ini Agung mempunyai seorang adik yang saat ini tinggal bersama neneknya.
Untuk membantu memenuhi kehidupan keluarga, Agung terpaksa berhenti sekolah saat duduk di kelas 2 SMK, dan berjualan otak-otak.
Agung menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya meninggal 2 tahun silam.
Untuk menopang keberlangsungan usaha Agung ini, Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat Bojongsari, Indramayu memberikan bantuan berupa gerobak, dan bantuan modal sehingga usahanya benar-benar mandiri.
“Dengan modal dana dari para Muzzaki, Rumah Zakat memberikan pendampingan terhadap masyarakat seperti Agung, dengan harapan ia bisa mandiri dan bisa menghidupi keluarganya di tengah kesuliatan ekonomi seperti sekarang ini” Ujar Fasilitator Desa Berdaya Bojongsari.
Newsroom/Kuna
Bojongsari[:en]BOJONGSARI. His name is Agung Permana, he’s just 17 years old, he’s an orphan, his mother works as a housemaid, Currently Agung has a younger brother who currently lives with his grandmother.
For help and fulfill family life needs, Agung quited his education while was sitting in second grade of vocational school, and sold otak-otak.
Agung became a father for his family since his father died 2 years ago. To support the continuity of his business, the The Facilitator of Empowered Village Rumah Zakat Bojongsari, Indramayu provides capital assistance and gerobak so that his business is completely independent.
“With this capital assistance from Muzzaki, Rumah Zakat provides assistance to the community like Agung, so that we hope he can be independent and can support his family in the burden of his family’s economic like now” said Facilitator Empowered Village Bojongsari.
Newsroom/Kuna
Bojongsari[:]