[:ID]FENOMENA SUMUR[:en]WELL PHENOMENON[:]

oleh | Jan 6, 2017 | Inspirasi

[:ID]sumur-nabi-yusuf-ilustrasi-_151130222016-648-1Oleh: Karman

Kebanyakan orang mungkin pernah tahu atau setidaknya mendengar kata sumur. Jika kita rajin memerhatikan fenomena sumur secara seksama maka akan ditemukan hal menarik yang membalikan logika materialistik. Logika materialistik menyatakan bahwa sesuatu yang dibagikan atau diambil jumlahnya akan berkurang dan menyusut.

Namun, fenomena sumur berbicara lain. Semakin sering diambil airnya maka sebuah sumur akan kian bertambah dan bersih airnya. Contoh yang paling mencolok terjadi pada sumur zamzam. Sumur ini umurnya sudah ribuan tahun, airnya diambil tidak henti-henti, bahkan sekarang diekspor ke mancanegara. Bukannya habis, air zamzam malah semakin banyak, bergizi, dan berenergi.

Fenomena yang sama terjadi juga pada sumur-sumur yang berada di kampung kita. Pada musim kemarau, sumur yang digunakan oleh orang sekampung airnya sering terlihat semakin banyak dan jernih. Sedangkan, sumur yang airnya diambil oleh beberapa orang biasanya airnya menyusut bahkan kering. Memang terlihat aneh, tapi itulah faktanya.

Fenomena sumur di atas sejalan dengan prinsip berbagi dalan ajaran Islam. Menurut Islam, harta seseorang tidak akan berkurang karena berbagi. Malah secara kualitas akan semakin bertambah. Ada tiga istilah pokok dalam Alquran yang merujuk pada berbagi, yakni infak, zakat, dan sedakah.

Infak berasal dari kata nafaqa yang berarti keluar. Berinfak berarti mengeluarkan sesuatu (harta) baik di jalan kebaikan (QS Ali Imran [5]: 134) maupun jalan keburukan (QS al-Anfal: 36).

Allah SWT menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi orang yang berinfak di jalan kebaikan sebagaimana firman-Nya, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji, Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS al-Baqarah [2]: 261).

Zakat secara bahasa berarti bersih dan tumbuh. Ketika kita berzakat pada hakikatnya sedang membersihkan harta dari hak orang lain. Dan di atas harta yang bersih akan tumbuh berbagai macam kebaikan. Salah satunya adalah ketenangan jiwa sebagaimana dijelaskan oleh firman Allah SWT, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS at-Taubah: 103).

Sedangkan sedekah berasal dari kata shidq yang berarti jujur dan benar. Ketika seseorang bersedekah pada hakikatnya ia sedang membuktikan kebenaran imannya.

Sedekah juga seakar dengan kata shadieq yang berarti kawan atau teman. Jadi, sedekah berarti setiap pemberian yang melahirkan persaudaraan dalam bentuk kedekatan jiwa dan raga antara pemberi dan yang diberi. Oleh karena itu, sedekah tidak hanya sebatas berbagi harta, tetapi juga dapat berbagi kebaikan lainnya, seperti berbagi senyum, berbagi maaf, atau menyingkirkan duri dari jalanan.

Mengenai tidak akan berkurangnya harta karena sedekah ditegaskan oleh sabda Nabi SAW, “Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan kecuali bertambah… bertambah… bertambah.” ( HR at-Tirmidzi). “Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR Muslim). Wallahu a’lam.

Sumber: republika.co.id[:en]sumur-nabi-yusuf-ilustrasi-_151130222016-648-1

By: Karman

Most people probably ever know or at least heard the word of well. If we diligently watched carefully the phenomenon of wells it will be found interesting things reversed materialistic logic. Materialistic logic states that something is shared or taken will be reduced and shrinking.

 

However, the phenomenon of well is different. The more often take water from the well, the well will produce more water and cleaner water. The most striking example occurred in the well of Zamzam. This well is thousands years old, the water is taken every day, even now exported to foreign countries. Instead receding, Zamzam water even more, nutritious and energetic.

 

The same phenomenon occurred also on wells that were in our village. In the dry season, the wells used by the whole village looked increase and clear. Meanwhile, the well where the water is taken by some people is usually water is shrinking even dried. It looks strange, but that’s a fact.

 

The phenomenon of wells is in line with the principle of sharing role in Islam. According to Islam, one’s possessions will not be reduced because of sharing. In fact, in terms of quality will be growing. There are three basic terms in the Quran that refer to the share, ie, donation, infaq, and sadaqah.

 

Infaq comes from the word nafaqa means take out. Infaq means take out (donate) something (property) either in the way of good (QS Ali Imran [5]: 134) and the ill (Sura al-Anfal: 36).

 

Allah promises bountifully rewarded for people who spend their wealth in the way of Allah, “The parable of those who spend their wealth in God’s way is that of a grain that produces seven spikes; in each spike is a hundred grains. God multiplies for whom He wills. God is Bounteous and Knowing. “(Surah al-Baqarah [2]: 261).

 

Zakah literally means clean and grow. When we perform zakah it is essentially clean the treasures of the rights of others. And on top of clean wealth assets will grow different kinds of goodness. One of them is peace of mind, as described by the word of God Almighty, “Receive contributions from their wealth, to purify them and sanctify them with it; and pray for them. Your prayer is comfort for them. God is Hearing and Knowing. “(Surat at-Tawbah: 103).

 

While sadaqah comes from the word means honest and true. When someone spends his or her wealth for sadaqah in essence he is proving the truth of faith.

 

Sadaqah also resembles to the word of shadieq word meaning friend. So, Sadaqah means any provision that gave birth to fraternal closeness in the form of body and soul between the giver and the given. Therefore, sadaqah is not just limited to sharing possessions, but also can share the other virtues, such as sharing a smile, share a pardon, or get rid of the thorns off the street.

Regarding the treasure that will not be reduced because of sadaqah is affirmed by the Prophet SAW, ” There will never be reduced treasure wherewithal . , , , ,Unless he goes on … growing … growing … ” (Reported by At- Tirmidhi ).” ” Sadaqah does not decrease wealth, no one forgives another except that Allah increases his honor, and no one humbles himself for the sake of Allah except that Allah raises his status. “(Muslim). Allaah knows best.

Source: republika.co.id[:]

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0