[:ID]SURAKARTA. Jamu tradisional masih dipercaya oleh banyak orang sebagai minuman yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan tubuh. Bahkan bagi sebagian orang, mereka merasa belum bugar kalau belum minum jamu.
Melihat populasi penjual jamu tradisional (gendong) yang sudah sangat berkurang, Fasilitator Rumah Zakat di Desa Berdaya Sumber Surakarta, Retno Sugiyanto menggandeng PKK kelurahan Sumber dan Komunitas Jamu Gendong Ibu Suparti di RW 08 untuk melatih ibu-ibu sekelurahan Sumber dalam membuat jamu, Selasa (09/19).
Pelatihan yang dilaksanakan di Joglo kantor kelurahan Sumber, Banjarsari, Surakarta ini dihadiri kurang lebih 50 orang yang merupakan perwakilan dari setiap RW, pengurus PKK Kelurahan, dan 10 anggota KUBE Mapan (Kelompok Usaha Bersama).
Peserta pelatihan begitu seksama mencermati proses pembuatan berbagai jamu tradisional. Ada jamu godhokan, cabe puyang, kunir asem, beras kencur dan gula asem. Antusiasme peserta semakin memuncak saat masing-masing peserta diminta untuk mencicipi hasil jamu. Wajah sumringah kian tampak karena saat selesai pelatihan, semua peserta mendapat oleh oleh satu botol jamu beras kencur.
“Jamune seger mas, dadi pengen nambah utk dibawa pulang hehehe” ujar Ria Hapsari salah satu peserta kegiatan kepada Retno.
Dalam sambutannya, Ibu Sukarti ketua PKK menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rumah Zakat yang sangat konsen dalam pemberdayaan masyarakat.
“Terima kasih Rumah Zakat yang telah ikut berperan dalam pemberdayaan warga kami. Semoga potensi jamu ini terus dikembangkan dan bisa membantu ekonomi para pembuat jamu di sumber ini” Ujarnya
Tak hanya ketua PKK saja yang mengapresiasi kegiatan ini, Ketua Slametto ketua RW 8 pun memberikan respon yang positif.
“Alhamdulillah ditengah melemahnya jiwa wirausaha warga, Rumah Zakat hadir dengan pelatihan membuat jamu tradisional. Sangat cocok dan peluang besar untuk membantu pedagang kecil” tuturnya.
Newsroom/ Lailatul Istikhomah
Surakarta[:en]SURAKARTA. Traditional herbal medicine is still trusted by many people as a nutritious beverage to maintain healthy body. Even for some people, they feel not fit if not drink herbs.
Looking at the population of sellers of traditional herbal medicine (carrying) that has been greatly reduced, Rumah Zakat Facilitator in Sumber empowered village, Retno Sugiyanto took PKK Sumber and Komunitas Jamu Gendong Ibu Suparti in RW 08 to train woman in Sumber District in making herbal medicine Tuesday (09/19).
The training was held in Joglo, Sumber, Banjarsari, Surakarta, which was attended by approximately 50 people representing each Neighborhood, PKK District, and 10 members of KUBE Mapan (Joint Business Group).
Trainees thoroughly observed the process of making various traditional herbal medicines such as jamu godhokan, cabe puyang, kunir asem, beras kencur and gula asem. The enthusiasm of participants grew when each participant was asked to taste the herbal medicine, Happy face increasingly visible because all participants got by a bottle of herbal medicine at the end of the event.
“The herbal medicine is fresh, so I want to take this” said Ria Hapsari one of the participants of the event to Retno.
In her speech, Mrs. Sukarti, the head of PKK, expressed her gratitude to Rumah Zakat which is very concentrated in community empowerment.
“Thank you Rumah Zakat who has played a role in the empowerment of our citizens. Hopefully the potential of this herb continues to be developed and can help the economics of herbalists in this area (Sumber)” she said
Not only the head of PKK who appreciated this activity, chairman of RW 8, Slametto also given a positive response.
“Alhamdulillah amid the weakening of entrepreneurial spirit of the citizens, Rumah Zakat comes with training to make traditional herbal medicine is very suitable and a great opportunity to help small traders” he said.
Newsroom/ Lailatul Istikhomah
Surakarta[:]