[:ID]BLORA. Budidaya ikan lele menjadi program yang dilaksanakan Fasilitator Rumah Zakat untuk memberdayakan masyarakat desa yang dibina. Seperti kelompok budidaya ikan lele yang dibentuk oleh Fasilitator Rumah Zakat untuk membantu meningkatkan ekonomi warga di desa Desa Nglengkir Kec. Bogorejo Kab. Blora.
“Biasanya ikan lele di budidayakan di kolam, tapi salah satu kelompok budidaya ikan lele Desa Nglengkir, Blora Jawa Tengan menggunakan terpal menjadi kolam ikan,” tutur Sujad selaku Fasilitator Desa Berdaya Nglengkir.
Mengakui bahwa metode tersebut banyak keunggulan diantaranya praktis, modal yang kecil, dan tidak mudah banjir. “Kendala yang sering di hadapi warga bila membuat kolam dalam tanah sering terkena banjir, maka dengan cara membuat dari terpal bisa terhindar banjir,” tambah Sujad.
Menurut Agus Riyanto selaku ketua kelompok, ikan lele yang dijual dari hasil budidayanya sebagian untuk di jual dan ada yang dikonsumsi sendiri. Ikan lele yang dipanen biasanya berusia 2 – 2,5 bulan dengan harga jual Rp 15.000 – Rp18.000 per kilogramnya.
Dalam sekali panen kelompok budidaya daya ikan lele ini bisa meraup keuntungan bersih sekitar Rp 500.000 per seribu ekor. “Jika kolam terpal berukuran kecil, maka sebaiknya bibit yang dimasukan dalam jumlah kecil saja. Sebagai penunjang pertumbuhan bibit bisa di suplay dengan makanan berupa pelet setiap harinya,” jelas Agus, Jumat (28/7) siang, di sela-sela memanen lele di kolam terpal.
Potensi bisnis dari ikan lele terlihat bagus dimasa depan, karena tingkat permintaan pasar terus meningkat setiap tahunnya. Semoga pemberdayaan dengan budidaya ikan lele mampu meningkatkan potensi warga di Desa Berdaya tersebut.
Sahabat pemberdayaan ini adalah bagian dari zakat, infak dan sedekah Anda dalam program pemberdayaan masyarakat di Desa Berdaya Rumah Zakat.
Newsroom
Sujad / Yadi Mulyadi[:]