SEMARANG. Eggroll, mirip kue semprong atau wafer stick namun lebih lunak, gurih, manis dan harum, dan tanpa pengawet bisa awet hingga 6 bulan. Itulah produksi makanan yang sedang dikembangkan oleh Sri Rukiyati, warga Karanganyar Legok Candisari Semarang. “Produksi biasanya dipesan banyak ketika musim menjelang Ramadlan dan lebaran, ”tutur Sri saat petugas Rumah Zakat melakukan survey ke rumahnya. Namun karena modal yang terbatas karena suaminya hanya bekerja sebagai buruh bangunan lepas, dengan incomenya hanya 40rb/hari.
Itupun jika ada orderan buruh, membuat Sri kesulitan ketika mendapat orderan banyak. Sehingga karena permasalahan itu, Rumah Zakat memberikan bantuan modal sebesar Rp1 juta,- kepadanya agar dapat membantu memenuhi pesanan yang mulai banyak. Faktor lainnya adalah kondisi beban 4 anak yang tinggal serumah dan ditambah lagi 2 Kepala Keluarga lainnya yang tergolong kerabat. Membuatnya harus berbagi tempat di rumah yang sempit dan pengap.
Kemampuannya membuat eggroll sudah tidak perlu diragukan lagi, karena sering dipesan toko-toko dengan jumlah satu karung. Sehingga dipacking sendiri, adapula dari tetangga-tetangga yang memesan ke Sri. Kurang lebih 5 tahun yan lalu Sri juga berjualan eggroll ketika musim yang sama. Lebih enak, gurih dan renyah, itulah kelebihan eggrollnya dibandingkan produks lain.***
Newsroom/Habib Novan Sodika
Semarang