[:ID]EMPAT MACAM PUJIAN [:en]FOUR KINDS OF PRAISE[:]

oleh | Jul 3, 2019 | Inspirasi

[:ID]Oleh: Deni Rahman

Ada empat macam pujian dalam Alquran dan As-Sunah. Pertama, pujian Allah SWT kepada diri-Nya. Dia berhak memuji diri-Nya atas segala kekuasaan-Nya. ”Sesungguhnya Akulah Allah, tidak ada Tuhan kecuali Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS Thaha (21): 14).

Kedua, pujian Allah SWT kepada makhluk-Nya. Allah SWT memuji kemuliaan akhlak Nabi Muhammad SAW. ”Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar di atas akhlak yang agung.” (QS Al-Qolam (68): 4). Ketiga, pujian makhluk kepada Allah SWT. Dalam surat Al-Fatihah ayat 2 disebutkan, ”Segala puji bagi Allah, Rabb pemelihara alam.”

Al-Maraghi dalam tafsirnya mengatakan, ketika manusia mengucapkan alhamdulillah, berarti ia memuji Allah SWT. Lafadz hamdu merupakan pujian yang dilontarkan atas perbuatan baik yang keluar dari pelakunya tanpa paksaan. Alhamdu adalah inti ungkapan rasa syukur.

Seorang hamba yang tidak pernah bersyukur kepada Allah SWT berarti ia tidak pernah memuji-Nya. Manusia tidak boleh merasa dirinya pantas untuk dipuji. Justru seharusnya seluruh makhluk memuji Allah SWT karena hanya Dialah yang pantas dipuji.

Keempat, pujian makhluk kepada makhluk. Rasulullah SAW mengajarkan memuji manusia, ketika diberi kebaikan dengan ucapan jazakallah khair (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan). Pujian ini semata-mata dimaksudkan untuk mendoakan.

Mengharapkan pujian adalah manusiawi. Namun, Allah SWT mengecam keras orang yang suka dipuji. ”Janganlah sekali-kali engkau menyangka orang-orang yang sangat suka dengan apa yang telah mereka lakukan dan suka dipuji atas sesuatu yang tidak mereka kerjakan –janganlah sekali-kali engkau menyangka– mereka akan selamat dari siksa. Bagi mereka adalah siksa yang pedih.” (QS Ali-Imran (3): 188).

Entah berapa banyak kata-kata pujian yang kita ucapkan kepada orang lain. Sementara itu, tidak sedikit pula pujian yang tertuju kepada diri kita. Namun, memuji dan menyanjung Allah SWT seringkali kita nomor duakan. Padahal, semulia-mulia orang adalah yang senantiasa memuji Allah SWT dan yang menerima pujian dari Allah SWT.

Pujian disampaikan karena perbuatan baik atau kelebihan yang dimiliki. Karena itu, kebaikan atau kelebihan diri kita berupa ilmu, harta, pangkat, dan sebagainya jangan sampai membuat kita terlena dengan pujian. Apalagi dengan sengaja memancing orang lain agar memuji kita.

Bahkan, sahabat Ali bin Abi Thalib RA senantiasa berdoa ketika pujian menghampirinya. ”Ya Allah ampunilah aku atas apa yang mereka tidak ketahui (soal diriku). Dan janganlah Engkau menyiksaku karena perkataan mereka. Dan jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka sangkakan.”

sumber: republika.co.id

[:en]

By: Deni Rahman

There are four kinds of praise in the Qur’an and Sunnah. First, praise Allah SWT to Himself. He has the right to praise Himself for all His authority. “Truly I am Allah, there is no god but Me. So worship Me and establish prayer to remember Me. ” (QS Thaha (21): 14).

Second, the praise of Allah SWT to His creatures. Allah SWT praised the glory of the Prophet Muhammad SAW. ”And indeed you (Muhammad) are truly above the great character. ” (QS Al-Qolam (68): 4). Third, the creature’s praise to Allah SWT. In Surah Al-Fatihah verse 2 it says, “All praise is to Allah, the Rabb of nature’s keeper.”

Al-Maraghi in his interpretation said when humans say alhamdulillah, it means he praises Allah. Lafadz hamdu is a compliment made for good deeds that come out of the culprit without coercion. Alhamdu is the essence of expressing gratitude.

A servant who has never been grateful to Allah SWT means he never praised Him. Humans should not feel worthy of praise. In fact, all beings should praise Allah SWT because He alone deserves praise.

Fourth, praise the creature to the creature. Rasulullah SAW teaches praise to humans when given goodness by saying jazakallah khair (may Allah reward you with kindness). Praise is solely meant to pray.

Expecting praise is part of being human. However, Allah SWT strongly condemns those who like to be praised. ”Do not ever think that people who really like what they have done and like to be praised for something they did not do – do not ever think yourself – they will be saved from torture. For them is a painful punishment.” (QS Ali-Imran (3): 188).

How many words of praise we say to others. Meanwhile, not a few compliments are directed at us. However, praising and flattering Allah SWT is often put as number two. In fact, noble people are those who always praise Allah SWT and who receive praise from Allah SWT.

Praises are delivered because of good deeds or strengths that are one owned. Therefore, our goodness or strengths in the form of knowledge, wealth, rank, and so on should not make us complacent with praise, moreover, deliberately luring others to praise us.

In fact, Ali bin Abi Talib’s best friend always prayed when praise was directed to him. ” O Allah, forgive me for what they do not know (about me). And do not torment me because of their words. And make me better than what they thought. ”

Source: republika.co.id[:]

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0