Sahabat, sebagai orang tua, mendidik anak tentu membutuhkan kesabaran dan kasih sayang. Namun, dalam perjalanan membesarkan anak, terkadang kita tak luput dari emosi yang meledak hingga membentak atau memarahi mereka.
Padahal, tindakan seperti ini dapat meninggalkan dampak buruk bagi perkembangan psikologis anak. Nah, berikut adalah beberapa efek negatif yang sering muncul jika anak terlalu sering dibentak atau diperlakukan dengan keras. Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat bagi para orangtua.
1. Sering Dikritik Ketika Gagal
Anak yang sering menerima kritik keras ketika gagal oleh orang tuanya, cenderung akan tumbuh dengan perasaan rendah diri. Mereka akan dihantui perasaan tidak cukup baik dan sering menyalahkan diri sendiri atas setiap kegagalan yang dihadapinya. Kondisi ini pun bisa menyebabkan anak takut mencoba hal baru karena takut gagal dan menerima kritik dari orang lain.
2. Tidak Diapresiasi Ketika Berprestasi
Ketika prestasi anak tidak diapresiasi, mereka akan berusaha mencari validasi dari orang lain untuk merasa dihargai. Anak yang tumbuh tanpa penghargaan dari orang tuanya bisa menjadi sangat bergantung pada pengakuan dari luar, yang pada akhirnya membuat mereka sulit merasa puas dengan diri sendiri.
3. Dimarahi Orang Tua
Marah yang berlebihan, terutama disertai bentakan, dapat menyebabkan anak merasa cemas atau takut. Anak-anak seperti ini sering kesulitan mengekspresikan emosi mereka dengan sehat. Akibatnya, mereka lebih sering memendam perasaan atau justru menjadi mudah tersinggung karena tidak tahu cara mengelola emosinya.
Baca Juga: Ingin Selamat? Simak Hadis Rasulullah Ini!
4. Dihukum Ketika Berbuat Salah
Hukuman fisik atau verbal saat anak melakukan kesalahan justru dapat membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang emosional dan agresif. Anak mungkin meniru perilaku tersebut dan menganggap bahwa kekerasan adalah cara yang wajar untuk menyelesaikan masalah. Ini bisa berdampak buruk pada hubungan sosial mereka di kemudian hari.
5. Tidak Diberi Kesempatan Mengekspresikan Diri
Anak yang tidak diberi kesempatan untuk berbicara atau mengekspresikan diri sering merasa takut dan khawatir ketika bertemu orang lain. Mereka merasa tidak cukup percaya diri untuk menunjukkan siapa diri mereka sebenarnya, sehingga sulit menjalin hubungan yang sehat dan terbuka.
Bagaimana Sebaiknya Orang Tua Bertindak?
Sahabat, anak-anak membutuhkan bimbingan dan pengertian dari orang tuanya, bukan bentakan atau kritik berlebihan. Berikut beberapa langkah yang sebaiknya orang tua lakukan terhadap anak:
1. Berikan dukungan saat anak gagal dengan mengajak mereka berdiskusi untuk mencari solusi tanpa menyalahkan.
2. Apresiasi usaha dan prestasi mereka dengan memberikan pujian, sekecil apa pun pencapaian anak.
3. Kelolalah emosi sebagai orang tua. Jika merasa emosi, ambil waktu sejenak untuk tenang sebelum berbicara dengan anak.
4. Gunakan pendekatan yang positif dengan mengalihkan hukuman menjadi pembelajaran yang mendidik. Berikan juga penjelasan yang logis pada anak.
5. Berikan ruang bagi anak untuk berekspresi dan dengarkan mereka dengan penuh perhatian tanpa menghakimi.
Baca Juga: 5 Manfaat Zakat Akhir Tahun
Anak Adalah Amanah
Sahabat, anak adalah amanah dari Allah Swt. yang harus dijaga dengan penuh kasih sayang. Ingatlah bahwa setiap tindakan kita sebagai orang tua akan membentuk masa depan mereka. Mari kita berusaha menjadi orang tua yang sabar, bijak, dan mampu mendampingi mereka tumbuh menjadi pribadi yang sehat, percaya diri, dan bahagia.
Rumah Zakat merupakan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) milik masyarakat Indonesia. Sahabat bisa menunaikan zakat, infak, dan sedekah melalui Rumah Zakat di tautan ini. Yuk tebarkan #ManfaatHebat kepada sesama melalui Rumah Zakat!