DUROH, WIRAUSAHAWAN CILIK SD JUARA PEKANBARU DUROH, A YOUNG-ENTREPRENEUR FROM SD JUARA PEKANBARU

oleh | Feb 2, 2015 | News

RZ LDKO CilegonPekanbaru (02/02). Namanya Ananda Duroh, kelas 1 Abu Bakar Sidiq SD Juara Pekanbaru. Duroh seorang anak dengan kepribadian tenang dan pemberani. Duroh terlahir dari keluarga yang sederhana. Ayah Duroh bekerja di kolam pemancingan umum, sedang Bundanya bekerja di pesantren untuk membantu memasak makanan santri.

Duroh memiliki cita-cita menjadi seorang dokter. Sikap kepedulian seorang dokter sudah terlihat sejak dini, contohnya ketika Bunda Duroh sedang sakit, Duroh membelikan mie goreng di sekolah.
“Ini buat Bunda. Bunda lagi demam.” Jelas Duroh.

Duroh adalah seorang anak yang istimewa. Di usianya yang masih sangat belia, Duroh sudah memiliki jiwa pengusaha. Disekolah, setiap hari Duroh jualan kue brownis coklat hasil buatan Bundanya, dan jualan Duroh selalu laris manis tak bersisa. Guru- guru dan teman-temanDuroh di sekolah sangat menantikan jualan Duroh saat jam istirahat, bahkan ada yang sudah pesan sejak pagi agar tidak kehabisan.

Dari hasil jualan kue brownis, seminggu sekali Duroh mendapatkan uang Rp10,000 dari Bundanya. Sebagian uangnya ditabung, dan sebagiannya lagi untuk jajan.
“Duroh ingin beli Ipad yang ada Al-Qur’annya, biar bisa gampang menghapal. Soalnya selain jadi dokter, Duroh juga pengen jadi wirausahawan sekaligus hafidz quran.” Tutur Duroh saat ditanya akan digunakan untuk apa uang tabungannya.

Sifat Duroh yang visioner dan juga dewasa meski baru kelas 1 SD, membuat guru-gurunya merasa bangga. Karena itu, Ibu Bapak Guru SD Juara Pekanbaru selalu menyemangati Duroh, salah satunya dengan menjadi pelanggan setia Duroh setiap hari.

Newsroom/Ria Arianti
Pekanbaru

RZ LDKO CilegonPekanbaru (02/02). (2/2). Duroh is a 1st grade student of SD Juara Pekanbru. She is a peaceful and brave child. Her father works as a fishing pond board while her mother works as cook in a boarding school.

As a child, Duroh seems to have a potential of entrepreneurship. It can be seen from her daily activity at school. In addition to study, she also always brings brownies and sells it to her friends and teachers.

Duroh earns 10 thousand rupiah every week from her mother as a reward of selling brownies. Duroh said that she used to save this income. “I save it some because I want to by an Ipad to listen to the recitation of Holy Quran so it could be easier for me to memorize it,” she said.

Duroh is a child who born from an underprivileged family but has a great vision in her life. ***

Newsroom/Ria Arianti
Pekanbaru

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0