Sahabat, bagi orang yang di dalam hatiya tumbuh keimanan
kepada Allah Azza wa Jalla, maka ia
akan merasa asing di dunia ini. Meskipun ia hidup dalam keadaan serba ada,
penuh dengan kebahagiaan dan canda tawa, kondisi yang bugar dan dianugerahi
kenikmatan dunia, mereka yang beriman tetap merasa dunia ini adalah penjara.
Mengapa orang yang beriman menganggap dunia ini adalah
penjara? Karena selama ia masih hidup di dunia, ia harus menahan diri dari
berbagai syahwat yang diharamkan. Fisiknya pun terbelenggu untuk melakukan
berbagai kemaksiatan lainnya. Ia harus taat kepada perintah-Nya dan menjaga
diri dari segala nafsu duniawi yang merusak dan bisa menjerumuskannya ke dalam
neraka.
Barulah ketika ia menghembuskan nafas terakhirnya dan menuju
alam selanjutnya, ia akan terbebas dari penjara dunia. Apalagi jika ia telah memasuki
surga, maka paripurnalah ia dari segala keterbelengguan. Ia yang di dalam
hatinya merawat indah keimanan, maka bebaslah ia melakukan apa yang diinginkannya
di dalam surga. Ia telah terbebas dari penjara.
Baca Juga: Inilah Caranya Perut, Tangan, dan Kaki Agar Bisa Beribadah kepada Allah
Kondisi orang yang beriman ternyata berkebalikan dengan
orang-orang kafir. Bagi mereka, dunia ini adalah surga. Dunia ini adalah tempat
berfoya-foya. Mereka selama di dunia bebas melakukan apa saja sesuka hati. Nafsu
duniawi dan syahwat yang merusak nan haram pun mereka kerjakan. Mereka beranggapan
harus memuaskan rasa penasaran yang ada mumpung masih hidup di dunia. Mereka selalu
ingin menggunakan sisa usia untuk bersenang-senang semata dan terlarut dalam
kenikmatan semu yang tak akan pernah abadi.
Mereka yang di dalam hatinya jauh dari nilai-nilai keimanan selalu
lupa bahwa hidup di dunia hanya sementara. Mereka selalu lupa bahwa mereka akan
mati dan beralih kehidupan kea lam selanjutnya. Mereka juga selalu lupa bahwa kelak
akan ada ada masa penghitungan amal yang begitu teliti. Hal-hal yang dilakukan
di dunia akan dihisab dalam peradilannya Allah Swt. yang Maha Adil. Mereka yang
menganggap dunia ini adalah surga, kelak akan merasakan terpenjara di dalam
neraka yang hina dan menyakitkan.
Dari Abu Hurairah r.a.
ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Dunia adalah penjara bagi orang
beriman dan surga bagi orang kafir.” (H.R. Muslim).
“Orang mukmin merasa terpenjara
di dunia karena ia harus menahan diri dari segala syahwat yang haram serta
makruh. Mereka yang mukmin pun diperintahkan untuk taat kepada aturan Allah
Swt. saat ia meninggal dunia, barulah ia bisa beristirahat dari hal-hal
tersebut. Ia pun kemudian akan mendapat apa yang telah Allah Swt. janjikan
dengan kenikmatan duniawi di surga. Ia pun akan mendapat tempat peristirahatan
yang jauh dari kata kurang. Adapun orang kafir, dunia yang ia dapatkan meski
sedikit atau banyak ketika wafat tetap akan mendapatkan azab siksaan yang kekal
di dalam neraka.” Begitulah yang disampaikan Imam Nawawi dalam kitab Syarh
Sahih Muslim.
Baca Juga: Lisan, Telinga, dan Mata Harus Beribadah? Bagaimana Caranya?
Hal selaras dikatakan juga oleh Al-Munawi dalam kitab Mirqah
Al-Mafatih. beliau menjelaskan bahwa orang-orang mukmin terpenjara di dunia
karena mereka terhalang untuk melakukan syahwat yang diharamkan. Sementara bagi
orang-orang kafir mereka kondisinya sebaliknya. Syahwat yang haram dilakukan dengan bebas oleh mereka. Sehingga dunia ini ibarat surga bagi mereka. Kelak mereka akan terpenjara di
dalam neraka.
Sahabat, tetaplah bersabar dengan menahan diri dari segala
keinginan nafsu dan syahwat duniawi. Dunia ini bagi orang beriman memanglah
penjara. Tak bisa bebas melakukan apa saja. Ada aturan yang harus dipatuhi. Ada
perintah yang harus dikerjakan. Namun,
bersabarlah karena semua itu hanya sementara. Kelak kita akan terbebas dari
belenggu penjara ini dan beristirahat penuh kemerdekaan di dalam surga-Nya yang
kekal nan abadi.