[:ID]DKI JAKARTA MASIH MENEMPATI URUTAN PERTAMA KASUS POSITIF COVID TERBANYAK[:]

oleh | Apr 1, 2020 | Bencana dan Kemanusiaan, News

[:ID]

(Foto: Rumah Zakat)

BANDUNG, Rumah Zakat – Selasa (31/3) berdasarkan data centre penanganan Covid-19, Jumlah pasien positif Covid-19 di seluruh Indonesia menyentuh angka 1.528 orang, sembuh 81 orang, dan meninggal 136 orang.

Dari total kasus poitif Covid-19 yang ada, terdapat 5 provinsi dengan rata-rata kasus terbanyak se-Indonesia. Diantaranya DKI Jakarta dengan kasus pisitif 747 orang, Jawa barat 198 orang, Banten 142 orang, Jawa Timur 93 orang dan Jawa Tengah 93 orang.

Dari Data tersebut, DKI Jakarta menempati urutan teratas dengan kasus positif Covid-19 terbanyak.

Menyikapi hal tersebut, per tanggal 31 Maret Presiden Joko Widodo menetapkan status kedaruratan masyarakat terkait penyebaran wabah virus coron (Covid-19). Untuk menekan penularan Covid-19, Presiden Jokowi memutuskan memberlakukan pembatasan social beskala besar (PSBB).

Dikutip dari Kompas.com, pemerintah telah memutuskan melalui rapat terbatas bahwa kebijakan yang akan diambil untuk mengatasi dampak wabah virus corona adalah melakukan pembatasan social berskala besar atau PSBB.

Jokowi menambahkan, kebijakan PSBB ini nantinya akan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yang berkoordinasi dengan Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan kepala daerah.

Selain itu, dalam pidatonya juga Jokowi mengatakan ada 3 kebijakan yang diambil dalam penanganan wbah Covid-19 ini, pertama kesehatan masyarakat adalah yang utama, kedua mempersiapkan jarring pengamanan sosial untuk masyarakat lapisan bawah dan ketiga, menjaga dunia usaha utamanya usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah.

Melalui campaign ‘Bersama Hadapi Corona’ Rumah Zakat berupaya bersama pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID 19 dengan berbagai macam aksi dimulai dari edukasi PHBS di seluruh desa binaan, melakukan penyemprotan Disinfektan di fasilitas umum seperti Masjid, Gereja, Pemukiman warga, halte bis, perkantoran dan tempat umum lainnya di 730 titik di Provinsi 23 Provinsi.

(Foto: Rumah Zakat)

Rumah Zakat juga melakukan penggalangan dana untuk membantu tim medis dalam memperoleh APD (Alat pelindung Diri) yang layak, mensupport para petugas medis dengan memberikan bnatuan makanan bergizi, tak hanya itu Rumah Zakat berupaya membantu masyarakat yang terkena dampak ekonomi akibat mewabahnya COVID 19 ini.

“Covid 19 ini tak hanya berdampak pada kesehatan melainkan juga pada ekonomi masyarakat, oleh karena itu untuk membantu masayarakat yang terdampak secara ekonomi kita meluncurkan beberapa program yaitu Program Bingkisan Keluarga Pra sejahtera dan berbagi makanan keluarga” ujar Murni Chief Program Officer Rumah Zakat.

Bingkisan Keluarga Pra Sejahtera merupakan bantuan berupa sembako untuk masyarakat yang penghasilannya berkurang akibat COVID 19 sedangkan berbagi makanan keluarga merupakan paket makanan siap santap yang akan didistribusikan di 33 provinsi. Mekanismenya, Rumah Zakat memesan paket makanan di warung nasi yang penjualan menurun, untuk kemudian didistribusikan kepada keluarga yang penghasilannya berkurang drastis di masa wabah corona ini. Pengiriman makanan pun dilakukan dengan memesan ojek online.

“Program ini bertujuan untuk membantu para pekerja informal seperti pemilik warung nasi, supir ojek online, buruh harian, pedagang keliling, dan lainnya yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena minimnya pemasukan. Jadi dari satu program, langsung ada 3 pihak yang terbantu yakni pemilik warung nasi, supir ojek, dan juga pekerja informal lainnya. Semoga program ini dapat membantu meringankan beban mereka,” ujar Chief Program Officer Murni Alit Baginda, Senin (30/3

Newsroom

Lailatul Istikhomah/Amri Rusdiana[:]

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0