[:ID]
BANGLADESH. (12/06) Sebanyak 200 ribu lebih pengungsi Rohingya yang tinggal di perbukitan sekitar Camp Cox Bazzar Bangladesh terus-terusan menghadapi risiko bencana berupa tanah longsor dan banjir di fase iklim monsoon.
Sejauh ini, hampir 29 ribu pengungsi telah dipindahkan ke lokasi baru yang lebih tinggi untuk menghindari bencana tanah longsor dan banjir lebih parah. Pasalnya, sebanyak 300 lebih shelter telah rusak akibat hujan lebat.
Hujan yang terus menerus dan longsor di beberapa titik setidaknya sejauh ini telah menewaskan 12 orang dan puluhan orang dinyatakan
hilang ujar otoritas keamanan setempat.
Tahun lalu, hujan lebat yang mengakibatkan banjir dan longsor telah menewaskan 170 orang di Cox Bazzar dan Chittagong.
Mengetahui kabar tersebut, Rumah Zakat melakukan beberapa respon untuk meringankan duka para pengungsi Rohingya terutama yang berada di Camp Kutopalong dan Balukhali diantaranya yakni menyalurkan paket buka puasa dan bantuan makanan pokok untuk bekal hadapi bencana serta Hari Raya.
Newsroom
Andri Murdiyanto / Lailatul Istikhomah[:en]BANGLADESH. (12/06) A total of 200,000 more Rohingya refugees living in the hills around Camp Cox Bazzar Bangladesh continue to face the risk of disasters such as landslides and floods in the monsoon climate phase.
So far, nearly 29,000 refugees have been moved to new, higher locations to avoid landslides and more severe floods because 300 shelter has been damaged by heavy rain.
Continuous rain and landslides at some point at least so far have killed 12 people and dozens of people declared missing the local security authority.
Last year, heavy rains causing floods and landslides have killed 170 people in Cox Bazzar and Chittagong.
Knowing the news, Rumah Zakat made several responses to alleviate the sorrow of Rohingya refugees especially those in Camp Kutopalong and Balukhali among which is to distribute fasting and basic food packages to face disaster and Hari Raya.
Newsroom
Andri Murdiyanto / Lailatul Istikhomah[:]
